Alhamdulillah Jum'at pagi kemarin kami kedatangan tamu yang mengejutkan untuk kawan-kawan. Satu mobil pick up berisi kardus-kardus furnitur yang kami beli di sebuah toko online langganan. Kawan-kawan pun penasaran, Ummi apa itu isinya? Banyak sekali?".
Semua kirima itu adalah furnitur untuk mengisi kamar mereka. Sejak pindah ke rumah ini kami belum bisa membelikan isi kamar mereka. Maklum, untuk bisa mengisi rumah kami harus menabung sedikit demi sedikit.
Akhir pekan ini pun kami isi dengan kegiatan merakit furnitur dan menata kamar. Termasuk membongkar barang-barang yang ada di kamar sekarang tentunya. Dan kawan-kawan pun tak luput dari tugas membantu kami, mulai dari memegangi bagian-bagian tempat tidur yang akan disatukan, mengangkat baju dan menatanya di lemari, menata mainan di lemari mainan yang baru, menyapu dan masih banyak lagi. Kawan-kawan sangat senang dan antusias sekali saat dilibatkan dalam kesibukan kami. "Pak tolong bantu menata baju dulu ya.", anak mbarep dan anak ragil paling suka kalau saya meminta tolong dengan menyebut mereka Pak. Karena dalam imajinasi mereka kita sedang dalam satu tim kerja manusia-manusia dewasa. Bukan anak-anak yang sedang dimintai tolong oleh orang tuanya.
Sabtu malam setelah kamar mereka sudah tertata rapi kami berkumpul di kamar mereka. "Ummi, ummi harus nabung dulu ya baru bisa beli semua ini? Ummi harus berdo'a dulu ya?"
Kami memang selalu mengajarkan pada mereka kalau kita menginginkan sesuatu harus berdo'a dan menabung dulu.
"Iya nak, Ummi dan Ayah bisa beli ini semua karena kalian rajin berdo'a. Sholatnya rapi dan selalu berdo'a setelah sholat. Ummi bisa beli ini karena Allah memberi Ayah Ummi rejeki jadi tabungannya cukup untuk beli ini semua."
Anak mbarep pun langsung memeluk saya diikuti dengan adiknya. Anak mbarep memang tipikal anak yang bisa 'didekati' dengan cara sentimentil begini. "Terimakasih Ayah Ummi.".
"Mas dan adik harus lebih rajin lagi ya sholat dan berdo'anya biar kita semua sehat dan diberi rejeki lagi sama Allah.", saya pun kembali memeluk mereka.
Baca juga : Belajar Memahami Kompetisi
#harike11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah
"Iya nak, Ummi dan Ayah bisa beli ini semua karena kalian rajin berdo'a. Sholatnya rapi dan selalu berdo'a setelah sholat. Ummi bisa beli ini karena Allah memberi Ayah Ummi rejeki jadi tabungannya cukup untuk beli ini semua."
Anak mbarep pun langsung memeluk saya diikuti dengan adiknya. Anak mbarep memang tipikal anak yang bisa 'didekati' dengan cara sentimentil begini. "Terimakasih Ayah Ummi.".
"Mas dan adik harus lebih rajin lagi ya sholat dan berdo'anya biar kita semua sehat dan diberi rejeki lagi sama Allah.", saya pun kembali memeluk mereka.
Baca juga : Belajar Memahami Kompetisi
#harike11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah
No comments:
Post a Comment