Thursday, 8 February 2018

Memahami Gaya Belajar Anak (Hari Ke-8)


Apa sih gunanya memahami gaya belajar anak?

Sudah 8 hari memahami gaya belajar anak terasa gak manfaatnya?

Belajar itu pasti ada hasilnya, jangan khawatir ya ibu-ibu semua. Monggo dicoba untuk ikut mengamati gaya belajar anak seperti yang saya lakukan beberapa hari ini. Tanpa bermaksud membanggakan diri atau anak, tapi akan sangat terasa perbedaannya. Kita maupun anak akan lebih menikmati waktu belajar. 

Kita pasti pernah mengalami masa, "Aduh naaakkk Ummi jelaskan berkali-kali kok gak ngerti-ngerti juga toh?". 

Jujur deh ....

Pasti pernah. 

Itu pengalaman pribadi saya. Hehe

Masih ingat dengan cerita saya pada hari ke-5 dalam memahami gaya belajar anak? Ketika saya mendampingi anak mbarep belajar Bahasa Jawa. Dengan tenangnya saya menjelaskan secara lisan satu per satu kosakata yang ada dalam bacaan. Anak mbarep menyimak dengan khusyuk sambil menatap bacaan dalam buku. 

Hasilnya?

Dia masih bingung ketika saya beri pertanyaan. 

Apakah dia tidak pintar??

Bukan. Tidak ada anak yang tidak pintar. Semua anak dianugerahi segala keistimewaan oleh Sang Pencipta. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua memahami letak keistimewaan mereka termasuk melalui cara memahami gaya belajarnya. 

Nah, malam ini saya mendampingi anak mbarep belajar Bahasa Inggris. Saya harus menjelaskan beberapa kosakata baru dari sebuah percakapan Bahasa Inggris. Menurut ilmu yang saya pelajari pada kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, ada trik khusus jika kita ingin menjelaskan secara lisan pada anak bergaya belajar visual.

"Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya/ibunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video."

Ilmu ini yang tadi saya coba praktekkan. Saya menjelaskan beberapa kosakata baru pada anak mbarep secara lisan tapi kali ini saya pastikan dia melihat ekspresi wajah saya, bukan menatap khusyuk buku pelajaran seperti ketika belajar Bahasa Jawa. 

Saya menjelaskan dengan tutur kata tegas, pronunciation yang jelas dan intonasi yang pas. Anak mbarep tampak tertarik melihat penjelasan lisan saya. Kemudian saya minta dia untuk menceritakan kembali tentang percakapan Bahasa Inggris itu menggunakan Bahasa Indonesia. Alhamdulillah hasilnya sangat berbeda dengan hasil penjelasan lisan tanpa melihat ekspresi wajah saya kemarin itu. 

Mata anak mbarep tampak berbinar ketika bisa menceritakan kembali dan juga menjawab pertanyaan padahal saya hanya sekali menjelaskan. Ketika anak tampak berbinar matanya, itu tanda kalau rasa percaya dirinya muncul dan anak akan tambah semangat untuk belajar. 

Itulah gunanya orang tua harus berusaha memahami gaya belajar anaknya. 

Semoga tulisan ini bermanfaat.
#harike8 #tantangan10hari #gamelevel4 #kelasbunsayiip #institutibuprofesional
#odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday40
#onedayonepost #ODOPbatch5 #ODOPday18
#PerempuanBPSMenulis #MenulisAsyikdanBahagia #15haribercerita #harike7

No comments:

Post a Comment