Seminggu sebelum long weekend, kami sudah pesan kamar hotel. Kami pernah punya pengalaman liburan tanpa rencana ke Jogja pada long weekend 2 tahun lalu. Pikir kami waktu itu, di Jogja ada banyak sekali hotel dan homestay tidak mungkin lah akan penuh semua. Ternyata pikiran kami salah, dari hotel berbintang sampai hotel kecil di dalam gang sudah penuh semuanya.
Liburan kali ini kami menginap di hotel Royal Darmo dekat dengan Malioboro. Pertimbangan mencari hotel tetap sama, yang bersahabat di kantong, mudah dijangkau dan punya kolam renang yang bersih.
Anak mbarep sangat semangat begitu masuk kota Jogja dan kami mengatakan kalau sebentar lagi kita akan sampai di hotel. Dia sudah membayangkan akan mandi air hangat, kamar yang bagus dan bisa nonton tv. Selain itu anak mbarep juga semangat untuk memencet tombol di lift dan membuka pintu kamar menggunakan kunci kartu.
Setelah check in, kami langsung menuju lift untuk ke kamar. Ada tulisan angka 1 sampai 6 di sana. Sambil menunggu lift sampai di lantai 5, saya memberikan pertanyaan pada anak-anak.
"Di tombol lift ada angka 1 sampai 6 kan ya? Kalau dijumlahkan semua hasilnya berapa ya?" tanya saya.
Angka-angka yang berjejeran di dalam lift menjadi pusat perhatian anak mbarep dan anak ragil. Lift mendadak sunyi ketika mesin hitung di atas kepala anak-anak mulai berjalan. Keduanya dilanda kesibukan.
"Dua puluh satu" anak ragil menjawab. Dia menatap saya, menanti keputusan apakah jawabannya benar.
"Yeayyy adik benar. Alhamdulillah." kami pun bersorak gembira di dalam lift bersamaan dengan terbukanya pintu lift.
Begitu keluar lift kami bertemu dengan tulisan yang tertempel di tembok. Tulisannya adalah 501 - 525 panahnya ke kiri dan 526 - 531 panahnya ke kanan. Kami pun berhenti sejenak di depan tulisan itu
"Mas, kita dapat kamar nomor berapa ya tadi?" tanya saya pada anak mbarep yang memegang kunci kamar.
"Kamar 512" jawab anak mbarep.
Seperti orang yang sedang butuh petunjuk, saya pun bertanya, "Berarti kita belok kiri atau kanan ya? Ummi, ayah dan adik nurut Mas aja deh."
Dia sangat bersemangat ketika diberi mandat menjadi penunjuk jalan. Dengan bangga dia menjawab, "Ah baiklah, biar aku periksa dulu. Kamar 512 itu berarti... "
Kami sabar menanti detektif kecil menemukan kamar hotel.
"....ahaaa jom kita belok kiri." ajaknya. Kami pun berjalan mengikuti anak mbarep menuju kamar 512 yang akan kami tempati selama dua malam ke depan.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day4
#30DWC
#30DWCJilid12
#Squad3
#Day9
Pendidikan yang sederhana, tetapi penuh makna.
ReplyDeleteIya berusaha membuat anak-anak suka bukan hanya bisa matematika
DeleteMenunggu lanjutaan tulisannya nih mba..seru^^
ReplyDeleteTerimakasih mbak :)
DeleteSeru juga yaa. Sederhana tapi bermakna...
ReplyDeleteBerusaha membuat anak-anak suka bukan hanya bisa matematika.
ReplyDelete