Semakin belajar, semakin merasa tidak pintar. Hal ini yang selalu Bunda rasakan setiap mengikuti kegiatan belajar apapun. Termasuk ketika mengikuti kelas Gemari Pratama. Gak pernah tahu sebelumnya kalau urusan berbenah yang selama ini kita anggap hal sepele, perlu dibuat mind map-nya. Kita harus paham tujuan, motivasi dan hal-hal yang menyebabkan berbenah itu harus dilakukan.
Tujuan besar Bunda adalah untuk bisa tinggal di rumah yang rapi, bersih dan nyaman sehingga seisi rumah bisa hidup dengan lebih teratur dan bahagia. Rumah rapi itu imbasnya besar, hati jadi lebih tenang, hidup jadi lebih teratur dan pada akhirnya bisa membawa kebahagian lebih dalam rumah.
Sedangkan tujuan Bunda dalam berbenah meliputi beberapa hal, yaitu agar Bunda terbiasa untuk hiduo rapi, tanpa nanti. Bunda juga ingin memberikan teladan pada anak-anak bahwa berbenah dan hidup rapi itu suatu kebutuhan. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi maka beban hidup kita tidak akan bertambah dengan melihat lingkungan yang berantakan. Rumah rapi dan bersih akan membuat hati kita tenang, hidup lebih sehat, nyaman dan bahagia.
Sebenarnya rumah yang kami tinggali sekarang sudah cukup rapi, asri, lega karena desain rumah sedari awal kami buat tanpa banyak sekat sehingga sirkulasi udara terjaga dengan baik. Udara bebas keluar masuk, hembusan angin juga terasa hingga ke sudut-sudut rumah. Sudah bisa dikatakan rumah yang nyaman. Tapi itu sebagia besar adalah sumbangsih suami yang hobi berbenah. Beliau beda dengan Bunda yang berbenah kalau mood lagi kondusip, beliau rajin sekali berbenah. Seakan berbenah itu bukan sebagai suatu beban tapi sesuatu yang memang harus selalu dilakukan. Beliaulah motivasi Bunda untuk mengikuti program belajar ini.
Berbenah kalau sempat dan kalau mood kondusif memang menjadi penghambat Bunda dari kerapian dan membuat suami geleng-geleng kepala selama ini. Beliau sering berkata, "Koyok ngene kok yo betah.", "Berantakan ngene kok yo iso turu." Padahal kalau sedang semangat berbenah, satu rumah bisa Bunda bongkarin, bersihin dan tata ulang sampai kece. Tapi sayangnya mood itu muncul sewindu sekali sepertinya. Penghambat lainnya, Bunda juga termasuk penyayang barang. Sering bilang, dibuang sayang. Sukanya barang-barang yang sebenarnya sudah gak sering dipakai itu disimpan dulu sampai pada akhirnya rela untuk dilepaskan. Jadi menuh-menuhin gudang. Hal ini yang menyebabkan berbenahnya Bunda itu bisa disebut berbenah tampak muka. Karena sebenarnya dipendam di belakang. Kadang juga Bunda masih lapar mata untuk barang-barang tertentu, meski kalau dibandingkan dengan emak-emak di sekeliling sih masih tergolong level rendah lah lapar matanya. Tapi tetap saja menyebabkan penumpukan barang di rumah.
Pernah suatu saat mencari tahu bagaimana bisa rumah-rumah di instagram itu selalu tampak rapi. Ternyata ada hasil ada usaha. Mereka punya jadwal rutin untuk berbenah tiap bagian rumah. Dan sebagian besar dari mereka selalu tuntas berbenah alias bukan berbenah tampak muka seperti Bunda. Semoga saja ya setelah belajar di Gemari Pratama ini, Bunda bisa lebih konsisten dalam berbenah. Bisa memilah mana kebutuhan dan keinginan, jadi gak ada penumpukan barang di rumah.
Semangat berbenah, agar rumah jadi lebih rapi, bersih, sehat dan nyaman.
#Task1GP #gemaripratama #gemaripratama4 #GP4kelas4 #menatadirimenatanegeri #gemariclass #metodegemarrapi #berbenahalaIndonesia #indonesiarapi #serapiitu #segemariitu #gemarian
No comments:
Post a Comment