Materi
ke-2 dalam matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) #batch 4 adalah tentang “Menjadi Ibu
Profesional Kebanggaan Keluarga”.
Ibu profesional adalah seorang ibu yang bangga akan
profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dan senantiasa
memantaskan diri dengan berbagai ilmu agar bisa bersungguh-sungguh dalam
mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
Institut Ibu Profesional sebagai komunitas bagi ibu profesional
merupakan forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan
kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
Misi dari komunitas Ibu Profesional antara lain meningkatkan kualitas ibu
dalam mendidik anak-anaknya sehingga bisa menjadi guru yang utama dan pertama
bagi anaknya, meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan
keluarganya sehingga bisa menjadi keluarga yang unggul, meningkatkan rasa
percaya diri seorang ibu dengan cara senantiasa berusaha menemukan misi
spesifik hidupnya sehingga bisa menjadi seorang ibu yang produktif, dan
meningkatkan peran ibu menjadi change agent
sehingga lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Visi dari komunitas Ibu Profesional adalah menjadi komunitas pendidikan
perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi
kepada negara dengan membangun peradaban bangsa dimulai dari keluarga.
Tahapan-tahapan
menjadi Ibu Profesional, adalah:
1. Bunda Sayang
Dalam
tahapan ini akan ada iilmu-ilmu dasar tentang pola mendidik anak sehingga ibu
bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu harus bisa
melakukan komunikasi yang produktif dengan anak, menstimulus anak untuk suka
membaca, berhitung, bercerita dan lebih senang mengutarakan hasil belajarnya.
Selain itu, seorang ibu juga harus bisa memotivasi anak untuk hidup dalam
suasana rumah yang selalu memberi efek positif, meningkatkan ekspresi kreatif
anak dan mengajarkan kemandirian pada anak.
2. Bunda Cekatan
Dalam
tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola
rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul. Seorang ibu
akan belajar bagaimana menjadi individu yang meningkatkan kualitas diri terus
menerus sebagai istri, ibu dan perempuan. Seorang ibu harus memiliki
ketrampilan dan pengetahuan tentang mengelola keuangan, memanage waktu, emergency first, safety riding,
menata rumah dengan elok dan dengan 5r.
3. Bunda Produktif
Dalam
tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu,
dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi
ini, menggali potensi kreatifitas pada dirinya sehingga bisa bermanfaat bagi
diri maupun orang lain dan pada akhirnya bisa mandiri finansial tanpa
harus meninggalkan anak dan keluarganya.
4. Bunda Shaleha
Dalam
tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk membangun karakter seorang ibu,
meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga
keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Tahapan
menjadi ibu profesional juga bisa dijelaskan melalui tahap berikut:
1. How to educate the children
2. How to manage family
3. How to be confidence
4. How to continous improvement
Semua
langkah di atas pada akhirnya akan berujung pada peningkatan noble attitude
(akhlak mulia) sebagai seorang ibu, istri dan perempuan.
Sebelum
menjalani langkah-langkah menjadi seorang ibu profesional, seorang ibu harus
terlebih dahulu berusaha memahami anak karena kita hadir untuk mereka. Seorang
ibu harus menyadari dan memahami bahwa sejak lahir anak telah membawa 4 (empat)
hal yaitu:
1. Intellectual curiosity, rasa ingin tahu yang luar biasa
2. Creative imagination, imajinasi yang kreatif
3. Art of discovery, seni untuk menemukan
4. Noble attitude, akhlak mulia
Jika
4 (empat) hal ini semakin menurun saat anak bersama kita berarti harus
dievaluasi ada apa dengan kita, apakah kita sudah mendidik anak dengan cara
yang baik.
Untuk
mendidik anak menjadi yang terbaik dibutuhkan orangtua yang profesional, yang
bisa mendidik anak sesuai dengan fitrahnya yaitu:
1. Anak itu homo ludens yaitu
makhluk yang senang permainan dan bermain. Jadi ibu yang profesional adalah
yang senantiasa bermain bersama anak dan menunjukkan kegembiraan dalam mendidik
anak sehari-hari.
2. Rentang konsentrasi rata-rata anak adalah
1 menit dikali umurnya. Contoh: anak usia 5 tahun, bisa tenang dan konsentrasi
selama 5 menit saja itu berarti cukup dan tandanya anak normal. Seorang ibu
hendaknya tidak memaksa anak untuk duduk manis secara terus menerus lebih dari
rentang konsentrasinya. Rentang konsentrasi ini bisa meningkat seiring stimulus
yang diberikan. Stimulus ini bisa berupa ice breaking
antara rentang waktu konsentrasinya. Hal ini bisa meningkatkan rentang
konsentrasinya.
3. Secara natural anak adalah makhluk
pembelajar. Pasti ada kekeliruan pada cara mendidik kita jika anak menjadi
tidak suka belajar. Seorang ibu harus bisa membuat anak suka belajar bukan
sekedar bisa.
Perlu
diketahui juga bahwa 80% otak anak berkembang saat usia 0 -8 tahun dan
masa emas anak ada pada saat anak berusia 0-3 tahun. Pada masa ini hendaknya
seorang ibu menyediakan waktu dimana kita memprioritaskan untuk bersama anak
dan tidak melakukan hal lain. Karena pada prinsipnya tidak ada hal yang berhasil
dengan setengah-setengah. Dan perlu diketahui bahwa stimulus anak sejak dini
(0-12 tahun) akan menentukan pola karakter anak pada fase kehidupan berikutnya.
Indikator
keberhasilan Ibu Profesional adalah “Menjadi Kebanggaan Keluarga”.
Setelah
bertahap belajar menjadi seorang ibu profesional, maka perlu ditanyakan pada
diri sendiri hal-hal berikut ini:
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan
bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga
melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam
pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang
kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan
bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga
kita menjadi semakin baik?
b. Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran
kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer
keuangan keluarga”.
c. Berapa ilmu tentang manajemen rumah
tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan
dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan
bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam
terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi
yang terbaik (excellent)
di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan
atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita
perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi
ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita
jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program
tersebut?
-Mendidik satu ibu adalah mendidik satu generasi-
(Tulisan
ini merupakan resume dari materi minggu kedua Matrikulasi Institut Ibu
Profesional (IIP) #batch 4)
No comments:
Post a Comment