"Ummi, malam ini aku gak mau mengerjakan soal. Aku mau membaca buku Batik trus nulis aja kayak baca buku cerita." anak mbarep mengajukan penawaran saat jam belajar. Saya menmyambut positif permintaannya, karena akhir-akhir ini dia semakin tidak tertarik untuk belajar dengan cara yang formal.
Sementara anak ragil berkata, "Aku gak mau nulis, aku mau ngerjain soal aja". Permintaan anak ragil pun saya sambut dengan senyuman.
Saya masih terus berusaha memahami bahwa mereka memiliki gaya belajar berbeda. Terlalu menyiksa perasaan saya sebagai ibu ketika melihat anak-anak belajar dengan penuh rasa terpaksa. Karenanya saya sedang berusaha menyelipkan materi-materi pelajaran mereka dalam obrolan ringan ataupun di tengan acara bermain kita.
Anak ragil tampak masih serius dengan soal LKS Batiknya. Sesekali dia bertanya tentang soal yang tidak bisa dikerjakannya. Melihat deretan pertanyaannya saya pun tersenyum simpul, saya saja tidak paham maksud pertanyaan di LKS itu apalagi anak kelas satu SD. Ada rasa gregetan ketika kembali menemukan hal-hal semacam ini. Saya mencoba menjelaskan pada anak ragil dengan bahasa yang mudah dia pahami. Dan dia pun berkata, "Oooohh macam tuh, kalau itu aku paham."
Sementara anak mbarep baru beberapa menit sudah tampak bosan dengan bacaannya. Dia lalu masuk kamar setelah gosok gigi dan langsung anteng dengan buku Dinosaurusnya. Tak lama kemudian anak ragil menyusul ke kamar dan segera mengambil buku KKPK yang belum selesai kami baca semalam.
Kamar sunyi seketika begitu mereka memegang buku dengan seriusnya. "Mas, katanya mau nulis abis baca buku Batik? Jadi gak?" tanya saya.
"Gak jadi. Aku masih baca buku Dinosaurus." jawabnya dengan tetap memandang lurus pada buku di hadapannya.
"Ummi jangan tanya-tanya dulu. Aku lagi baca nih." anak ragil protes.
Anak mbarep dan anak ragil duduk di tempat tidur masing-masing dengan wajah serius di balik buku. Saya gak boleh mengeluarkan suara tapi gak boleh juga keluar dari kamar mereka. Kalau beberapa hari kemarin saya bertugas membacakan buku sebagai pengantar tidur, malam ini saya hanya bertugas mendampingi. Pendampingan dengan syarat gak boleh berisik karena dua jagoan ini paling gak bisa diganggu ketika membaca. Dan saya menghormati itu. Berbeda dengan momen ketika mereka gadget day, saya gak rela kalau mereka terlaku fokus dengan game nya. Jadi sesekali saya berusaha mengalihkan perhatian mereka.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, saatnya anak-anak harus tidur. Baru mau mengingatkan tentang jam tidur malah saya sudah keduluan, "Ummiiii lima menit lagi ya." minta anak ragil tanpa menoleh sedikit pun. Anak mbarep pun mengangguk masih dengan posisi serius membaca.
"Baiklah 5 menit saja setelah itu tidur." kata saya tegas.
Rupanya mereka konsekuen dengan permintaannya. Lima menit berlalu, buku-buku sudah rapi di samping bantal. Mereka pun dengan cepat terpejam.
#GameLevel5 #Tantangan10Hari #harike9 #KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst #InstitutIbuProfesional
No comments:
Post a Comment