Alhamdulillah dalam
bulan Ramadhan ini saya bisa mengisi waktu dengan banyak belajar. Salah satunya
dengan mengikuti program Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) #batch4.
Kali ini saya akan menuliskan resume materi ke-3 yaitu “Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah”.
Membaca judulnya yang
terbayang pertama kali adalah sesuatu yang berat. Bagaimana tidak, membangun
peradaban kalau dalam buku pelajaran Sejarah adalah sesuatu yang sangat besar,
suatu perjuangan yang butuh waktu berabad-abad lamanya. Tapi setelah saya
pikirkan lagi, iya benar seorang ibu memang berperan dalam membangun suatu
peradaban di muka bumi ini. Dari dalam rumah kitalah akan muncul
generasi-generasi penerus yang akan turut serta berperan dalam suatu peradaban.
Dan semua dimulai dari rumah, membangun peradaban dari dalam rumah.
“
Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya
menuju peran peradabannya ”
Sebagai seorang ibu,
tentunya bersama suami, kita diberi amanah untuk membangun peradaban melalui
pendidikan anak-anak kita. Tugas kita adalah bagaimana kita mendidik anak-anak
sesuai dengan kehendak Illahi bukan kehendak kita semata.
Dan sebenarnya setiap
keluarga memiliki “peran spesifik” masing-masing di muka bumi ini. Lalu apa
sebenarnya peran kita, dan bagaimana cara memahaminya?
Dalam materi ke-3
program matrikulasi ini kita dibantu untuk memahami “peran spesifik” kita dalam
membangun peradaban dari dalam rumah. Tidak hanya untuk yang sudah menikah,
tapi ada juga penjelasan bagi yang belum menikah ataupun single parents.
Bagi yang sudah menikah,
untuk membangun peradaban dari dalam rumah bisa dimulai dengan langkah-langkah
berikut:
·
Temukan potensi unik kita dan suami, mengapa
dulu kita memilih “dia” menjadi suami kita? Apa yang membuat kita jatuh cinta
padanya? Dan apakah sampai hari ini kita masih bangga terhadap suami kita?
·
Temukan keunikan positif yang kita miliki.
Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Mengapa kita berjodoh dengan
laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap
diri kita di muka bumi ini?
·
Lihat anak-anak luar biasa yang diamanahkan
Allah pada kita. Mengapa kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin
anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita dipercaya untuk
menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga
kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
·
Lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa
kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat
ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita
didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Apabila kita bisa
menjawab empat pertanyaan diatas, kita akan mengetahui apa sebenarnya “misi
pernikahan” kita sehingga kita layak mempertahankan keluarga kita di muka bumi
ini.
Berawal dari memahami
peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham
apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa
berjalan di jalanNya.
Tahap berikutnya nanti
kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling
cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik
alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A
CHILD
Perlu orang satu kampung untuk
mendidik satu orang anak
No comments:
Post a Comment