Thursday, 1 June 2017

Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah (Materi 3 Matrikulasi Institut Ibu Profesional #batch4)


Alhamdulillah dalam bulan Ramadhan ini saya bisa mengisi waktu dengan banyak belajar. Salah satunya dengan mengikuti program Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) #batch4. Kali ini saya akan menuliskan resume materi ke-3 yaitu “Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah”.
Membaca judulnya yang terbayang pertama kali adalah sesuatu yang berat. Bagaimana tidak, membangun peradaban kalau dalam buku pelajaran Sejarah adalah sesuatu yang sangat besar, suatu perjuangan yang butuh waktu berabad-abad lamanya. Tapi setelah saya pikirkan lagi, iya benar seorang ibu memang berperan dalam membangun suatu peradaban di muka bumi ini. Dari dalam rumah kitalah akan muncul generasi-generasi penerus yang akan turut serta berperan dalam suatu peradaban. Dan semua dimulai dari rumah, membangun peradaban dari dalam rumah.
“ Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya ”
Sebagai seorang ibu, tentunya bersama suami, kita diberi amanah untuk membangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Tugas kita adalah bagaimana kita mendidik anak-anak sesuai dengan kehendak Illahi bukan kehendak kita semata.
Dan sebenarnya setiap keluarga memiliki “peran spesifik” masing-masing di muka bumi ini. Lalu apa sebenarnya peran kita, dan bagaimana cara memahaminya?
Dalam materi ke-3 program matrikulasi ini kita dibantu untuk memahami “peran spesifik” kita dalam membangun peradaban dari dalam rumah. Tidak hanya untuk yang sudah menikah, tapi ada juga penjelasan bagi yang belum menikah ataupun single parents.
Bagi yang sudah menikah, untuk membangun peradaban dari dalam rumah bisa dimulai dengan langkah-langkah berikut:
·         Temukan potensi unik kita dan suami, mengapa dulu kita memilih “dia” menjadi suami kita? Apa yang membuat kita jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini kita masih bangga terhadap suami kita?
·         Temukan keunikan positif yang kita miliki. Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Mengapa kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
·         Lihat anak-anak luar biasa yang diamanahkan Allah pada kita. Mengapa kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
·         Lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Apabila kita bisa menjawab empat pertanyaan diatas, kita akan mengetahui apa sebenarnya “misi pernikahan” kita sehingga kita layak mempertahankan keluarga kita di muka bumi ini.
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD

Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak

No comments:

Post a Comment