Memasuki pekan ke-2 program mentorship tahap kupu-kupu di kelas Bunda Cekatan. Ada beberapa hal menarik dari pembelajaran pekan ini. Keputusan saya untuk menjadi mentee di bidang Al Qur'an Journaling bisa dibilang 'salah jalur'. Karena di tahap telur-telur dan tahap kepompong saya tidak mengumpulkan ilmu atau makanan tentang itu. Jadi bagaimana bisa saya akan terbang dengan bekal yang baru, bukan bekal yang sudah saya kumpulkan dan saya ramu sebelumnya.
Pesan Bu Septi tentang konsistensi terhadap apa yang kita pelajari cukup menohok bagi saya. Beliau menyampaikan, ketika belajar satu bidang jangan hanya permukaannya saja tapi lanjutkan sampai kita mahir dan hebat di bidang itu lalu pada akhirnya akan bisa terbang menjadai kupu-kupu cantik dengan sayap indah dan kuat.
Di tahapan sebelumnya saya lebih condong mempelajari tentang parenting, khususnya portofolio. Benar kata Bu Septi, saya hanya belajar permukaannya saja. Di kelas portofolio saya hanya sekedar tahu. Karena di sana lebih membahas tentang portofolio anak untuk usia balita dan anak homeschooling, saya lalu menepi. Bukan melanjutkan perjalanan dengan mencari tahu bagaiamana cara membuat portofolio yang sesuai dengan kebutuhan saya. Saya hanya mencatat perkembangan menarik anak-anak lewat poto dan sedikit cerita di sosial media. Setelah itu saya lari ke bullet journal. Di sini saya merasa lebih nyaman karena sesuai dengan apa yang sedang saya sukai dan saya butuhkan. Saat tahap kepompong saya lari pada tahap parenting dari sisi yang lain lagi. Dan sekarang saya lari lagi ke Al Qur'an journaling.
Sampai tadi saat video call dengan mentor pun beliau nanya, mbak ini sudah benar sesuai dengan mindmap?
Kalau ditanya apa sudah sesuai mindmap, jawabannya ya sesuai. Tapi gak sesuai dengan perjalanan saya di tahap telur-telur dan tahap kepompong.
Mentor saya nanya lagi, trus gimana mbak, mau lanjut mentoring bidang ini apa mau pindah?
Insyaallah saya tetap belajar bidang ini.
Saya dan mentor sepakat, perjalanan saya yang makan ini dan itu banyak sekali, sebenarnya bisa ditarik satu garis lurus. MENCATAT.
Portofolio, bullet journal, Al Qur'an journaling.
Semua tentang satu hal, MENCATAT.
Dan bagi saya, ketiga bidang itu sangat bermanfaat bagi peran saya sebagai ibu. Dengan portofolio anak, saya bisa mencatat progress capaian anak-anak. Dengan bullet journaling, saya bisa mencatat semua kebutuhan saya termasuk manajemen keuangan dan manajeman waktu agar hidup saya lebih efisien sehingga waktu saya mendampingi anak-anak juga jadi lebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan Al Qur'an journaling, saya jadi punya bahan tambahan untuk dibahas bersama anak-anak.
Ya, saya tidak salah arah, insyaallah. Saya tetap bisa menguatkan sayap dengan MENCATAT, dan akan terbang menjadi kupu-kupu indah, kuat dan hebat dengan MENCATAT.
(Thanks buat mbak Wafy, mentorku yang sudah bersedia sharing singkat lewat video call meski kendala perbedaan waktu Indonesia-Mesir membuat kita pending 2 kali videocallnya. Tapi alhamdulillah singkat tapi mengena ya mbak percakapan kita.)