Pernah
terpikir gak sih kalo ada orang yang sepanjang hidupnya selalu jadi bahan
ejekan?
Yah,,,beberapa hari lalu aku menangis, tepatnya menangisi diriku sendiri. Aku
baru sadar kalau mulai aku TK dulu aku selalu jadi bahan ejekan dan sering
ditertawakan orang. Dulu saat TK sampai SMP aku jadi bahan ejekan karena aku
paling kecil dan pendek dibanding teman-teman seumuranku.
Bahkan
guru-guru di TK&SD ku dulu selalu menyuruhku untuk membawa "dhingklik"
(kursi kayu kecil) ke sekolah biar aku nyampek kalau disuruh nulis di papan
tulis.
Mulai
SMA bahan ejekan mulai berubah, fokus mereka tidak lagi pada kecilku, tapi
berganti menjadi besarku. Aku mengalami pertumbuhan ke samping mulai masa SMA.
Dan tentu saja itu kembali menjadi bahan ejekan dan tertawaan.
Aku sangka
ejekan itu hanya berlaku di dunia sekolah, dunia anak muda yang memang dianggap
pantas untuk digoda atau diajak bercanda.
Ternyata
tidak....
Sampai
masuk bangku kuliah,
Bahkan
saat aku masuk dunia kerja,
Tetap
saja...
Banyak
orang tertawa
"Besar"ku
ini menjadi bahan mereka untuk bercanda.
Lagu Project Pop -Kok Kamu Gendut- bahkan menjadi lagu yang "aku
banget" di tempatku pertama bekerja dulu. Kalau ada lagu itu, semua pasti
ingat aku, kalau mengingat aku pasti ingat lagu itu. :-D
Marahkah aku?
Aku gak ngerti harus marah atau bagaimana. Malah aku lebih sering ikut
tertawa bersama mereka.
Kenapa?
Karena aku justru merasa, mereka bisa tertawa lepas dan sangat bahagia saat
mentertawakan ke"besar"anku ini.
Aku pikir ya sudahlah kalau dengan begitu mereka jadi bisa tertawa, kalau
dengan begitu mereka bisa sejenak melepaskan penat dan beban di pundaknya....
Biarlah......
Meski aku akan menangis dibalik punggung mereka.
Dan bertanya dalam hati....
Sampai kapan aku begini?