Di sebuah aliran sungai hiduplah seekor penyu. Dia memiliki sahabat seekor kelinci yang hidup di dalam lubang pohon yang berada di pinggiran sungai. Awalnya mereka sering bertemu di rerumputan hijau yang indah membentang sepanjang tepi sungai. Penyu yang hidup di air, sesekali keluar dari sungai untum berjalan-jalan di tepiannya. Sementara kelinci suka berlompatan kesana kemari untuk bermain dan mencari makan di tempat yang sama. Karena sering bertemu dan bersama, akhirnya mereka pun berteman dan bersahabat.
Penyu dan kelinci adalah sahabat yang baik. Mereka selalu bermain bersama. Hal ini membuat rubah yang mengincar keduanya untuk dimangsa merasa kesulitan untuk menangkap mereka. Ketika penyu ada di sungai, kelinci duduk di tepiannya. Bahkan terkadang kelinci ikut menelusuri aliran sungai dengan duduk di atas punggung penyu. Lalu ketika kelinci berada di dalam rumahnya, penyu duduk di depan lubang pohon itu. Rubah pun berpikir keras bagaimana cara menangkap salah satu dari mereka.
"Kelinci yang gembul dan kura-kura yang lucu itu pasti akan menjadi santapan yang lezat." pikir rubah.
Sampai suatu hari, rubah melihat kura-kura tampak kesakitan. Dia berguling-guling di depan rumah kelinci menahan sakit perutnya.
"Aduuuh perutku sakiit. Tolong aku kelinci." rengek kura-kura kesakitan.
Kelinci yang tak tega melihat kura-kura, segera mengajak kura-kura untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Tenang kura-kura, kau tunggu saja di sini. Aku akan mencarikan dedaunan obat untuk menyembuhkan sakit perutmu," kata kelinci.
Rubah yang sudah lama mengincar mereka, tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia yang tadinya bersembunyi di balik semak-semak dekat rumah kelinci, segera berlari menghampiri kura-kura. Rubah mengendap-endap perlahan memasuki lubang pohon sambil membawa sebuah kantong besar. Kura-kura yang masih merintih kesakitan tidak menyadari kehadiran rubah di ruangan yang sama. Dia sibuk berguling-guling sambil memegangi perutnya. Sampai tanpa sengaja, dia berguling ke dalam kantong besar yang sengaja diletakkan di dekatnya oleh rubah. Akhirnya rubah bisa menangkap kura-kura, memasukkannya ke dalam kantong lalu membawanya pergi.
Kelinci yang baru pulang mencari obat untuk kura-kura sangat terkejut begitu melihat tak ada kura-kura di rumahnya. Kelinci sangat khawatir.
"Kura-kuraaaa, dimana kau? Aku sudah membawakan daun obat-obatan untukmu." teriak kelinci semakin khawatir. Kelinci pun mencari kura-kura di sekeliling pohon dan tepian sungai. Tapi kelinci tak menemukan sahabatnya itu. Sampai lamat-lamat dia mendengar teriakan kura-kura. Diikutinya arah suara itu. Rupanya sumber suara itu ada pada sebuah kantong besar yang sedang dipanggul oleh rubah.
"Aahh, rupanya rubah telah menangkap kura-kura. Aku tak boleh tinggal diam. Aku harus menolong sahabatku." kata kelinci dalam hati.
Kelinci pun melompat perlahan-lahan untuk mengikuti langkah rubah. Diam-diam kelinci melangkah lebih cepat mendahului rubah. Kelinci lalu berpikir untuk pura-pura mati di tengah jalan yang akan dilalui rubah. Benar saja, begitu rubah melalui jalan itu dan melihat ada seekor kelinci yang tergeletak tak berdaya, dia sangat kegirangan.
"Wah, siapa sangka aku akan mendapatkan dua mangsa sekaligus malam ini. Aku akan meletakkan kura-kura di rumah dulu. Setelah itu aku akan kembali untuk mengambil bangkai kelinci ini." dengan cepat rubah berlari ke rumah untuk meletakkan kantong besar berisi kura-kura.
Sayangnya begitu rubah sampai di jalan yang dilalui tadi, dia tak lagi menemukan bangkai kelinci. Dia berjalan kesana kemari mencari mangsa yang sudah dibayangkannya akan menjadi santapan lezat tadi.
"Kemana perginya bangkai kelinci tadi? Apa sudah ada yang memangsanya?" tanya rubah pada dirinya sendiri.
Karena tidak menemukan bangkai kelinci yang dicari, rubah pun memutuskan untuk kembali ke rumah untuk segera menyantap kura-kura. Perutnya sudah lapar membayangkan mangsanya. Dia berlari cepat untuk pulang ke rumah.
Begitu sampai di rumah, tanpa membuang waktu rubah pun langsung memasukkan kepalanya ke dalam kantong besar berisi kura-kura. Dia tak bisa lagi menahan lapar. Dia ingin langsung menyantap kura-kura untuk makan malam.
Tapi apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Bukannya kura-kura yang didapatkan, rubah justru bertemu dengan ratusan lebah di dalam kantong besar itu. Lebah-lebah pun seketika menyerbu rubah yang berlari pontang-panting.
"Tolonggg... tolong aku." teriak rubah yang badannya sudah mulai bentol-bentol terkena sengatan lebah.
Sementara itu, di balik semak-semak ada dua sahabat yang sedang tertawa bersama melihat rubah yang berlari-lari menghindari lebah. Rupanya tadi kelinci mengendap-endap memasuki rumah rubah dan mengeluarkan kura-kura dari dalam kantong ketika rubah keluar rumah untuk mencari dirinya yang dikira sudah mati. Kemudian kelinci memasukkan sarang lebah ke dalam kantong yang tadi berisi kura-kura.
"Terimakasih ya kelinci, kau sudah menolongku. Kalau tidak ada kamu, mungkin aku sudah jadi santapan makan malam si rubah," kata kura-kura.
"Sama-sama, kura-kura. Sebagai sahabat, sudah seharusnya kita saling tolong menolong," jawab kelinci. Mereka pun tersenyum bahagia dan berjalan bersama menuju rumah kelinci di tepian sungai.
ini ceritanya heartwarming sekali, Mbak. Aku suka... ^^
ReplyDeleteCara penyajiannya juga..
Hehehe makasih mbak.
DeleteWahh cernak.. 😍😍 seru nih jadi berasa baca bobo lagi..
ReplyDeleteHahaha bona dan rong rong ala okky dan nirmala?
Delete