Anak ragil sedang menyapu |
Si anak ragil tiba-tiba mangambil sapu dan masuk ke kamarnya. "Ada apanya dek kok disapu kamarnya malam-malam gini?", tanya saya pada anak ragil.
"Hehe adik tadi makan jajan di kamar. Maaf ya ummi, tadi prothol jajane tapi udah adik sapu kok ini.", seperti biasa dia selalu dengan tenang mengaku dan meminta maaf kalau dia memang salah.
"Bagus. Alhamdulillah anak Ummi sudah paham tentang tanggung jawab ya. Pintar lho. Nyapunya yang bersih ya biar gak ada semut di kamar adik.", satu apresiasi untuk anak ragil
Alhamdulillah anak-anak sudah belajar hidup mandiri sejak kecil. Saya dan Pak Bojo kalau bercanda selalu bilang, "Bukan anak tentara tapi pendidikan militer ya kawan-kawan ini". Begitulah, kadang kami merasa terlalu keras mendidik anak-anak. Tapi bagi kami itu bekal berharga untuk mereka besar nanti.
Dalam materi Bunda Sayang level 2 tentang Melatih Kemandirian dijelaskan apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, maka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.
Jadi jangan kaget kalau di rumah kami, anak-anak pegang sapu atau alat pel di usia mereka yang masih kelas 1 dan 2 SD ini. Kalau mereka menumpahkan sesuatu ya mereka tahu konsekuensinya untuk membersihkannya. Ya semua gak terus berjalan mulus sesuai yang diharapkan. Ada kalanya muncul masa 'ndableg'. Bagi saya itu bukan masalah, selama saya masih bisa mengingatkan, masih bisa cerewetin, masih bisa jadi 'radio rusak' buat mereka. Kalau 'radio rusak'nya lebih sering berbunyi itu tandanya mereka masih dalam masa 'ndableg'. Kalau gak ada masa 'ndableg'nya bukan anak-anak namanya. Hehehe
Untuk melatih kemandirian anak, orang tua berperan penting di dalamnya. Masih dari materi Bunda Sayang level 2 tentang Materi Kemandirian disampaikan bahwa kunci orang tua dalam melatih kemandirian anak usia sekolah, antara lain:
- Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orang tuanya.
- Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri.
- Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
- Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko.
Melatih kemandirian anak itu seperti mengajak mereka berjuang saat kecil, tapi akan memudahkan hidup mereka di saat besar nanti.
Baca juga : Mandiri Dalam Memilih
#harike6
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah
No comments:
Post a Comment