Inti Resolusi Tahun 2018 |
Apakah teman-teman termasuk orang yang rutin membuat resolusi awal tahun??
Kalau jawabannya iya, berarti kita sama. Saya suka sekali membuat catatan akhir tahun sebagai refleksi diri dan juga catatan awal tahun sebagai sebuah resolusi. .
Saya adalah orang yang sangat percaya bahwa semua berawal dari mimpi. Dan mimpi saya dimulai dengan coretan-coretan tentang apa yang ada dalam pikiran ini. .
Ketika membuka kotak harta karun, saya sering tersenyum sendiri. Ternyata saya memang suka menulis resolusi sejak jaman saya masih malas mandi. Dari situ saya juga bisa bersyukur karena dari apa yang saya tuliskan ternyata banyak mimpi dan do'a yang sudah terwujud kini.
Dalam file catatan semasa kuliah, saya bukan hanya membuat refleksi dan resolusi. Disana juga tertuliskan mimpi jangka pendek dan mimpi jangka panjang. Bahkan sekedar memiliki rumah dengan kolam ikan dan gemericik air di dalamnya, itupun pernah tertulis dalam coretan mimpi saya. .
Mungkin dengan coretan itu saya menjadi termotivasi, lalu berusaha dan berdo'a untuk mewujudkan setiap mimpi. Meski saya bukan tergolong orang yang terlalu bekerja keras demi sebuah obsesi. Semua mengalir ringan tapi kekuatan do'a akan selalu mengiringi.
Jadi, awal tahun ini apa saja yang tertuang dalam catatan resolusi?
______________________________________
More story just on my blog : untaiankatabunda.blogspot.co.id
_______________________________________
@30haribercerita
#tulisannurulku #tulisannurulku2018_1 #nurulkustory #30haribercerita #30HBC18 #30hbc1801
Jadi, awal tahun ini apa saja yang tertuang dalam catatan resolusi?
Resolusi Tahun 2018 |
Sedikit gambaran tentang Resolusi Tahun 2018 saya tertuang dalam simple mind map diatas. Pada intinya pada tahun ini saya ingin banyak belajar lagi. Apa yang sudah saya mulai pada tahun 2017 akan saya lanjutkan tahun ini. Tentunya dengan lebih banyak eksplorasi, lebih banyak membaca, lebih fokus dalam komunitas yang diikuti, dan juga lebih banyak berbagi.
Belajar
Tahun 2017 menjadi momen belajar bagi saya. Belajar menjadi individu, istri dan ibu yang lebih baik melalui komunitas Institut Ibu Profesional. Belajar sedikit ilmu agama lewat program One Day One Line (ODOL), program Just One Day One Hadits (JODOH), program Belajar Ilmu Sharaf (BISA) dan Belajar Ilmu Nahwu (BINA). Belajar menulis yang masih otodidak dan sedikit intip intip di grup Blogger Perempuan, One Day One Post dan grup Menulis Perempuan BPS. Nah, tahun 2018 akan melanjutka program belajar tersebut tapi dengam agenda yang lebih tertata rapi (semoga) sehingga bisa lebih fokus dan terarah belajarnya.
Berbagi
Belajar dan berbagi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketika saya belajar tapi tak berbagi, rasanya ilmu ini tidak terikat dalam diri. Oleh karena itu saya bertekad untuk berbagi. Media yang saya pilih untuk berbagi adalah tulisan, komunitas dan lingkungan sekitar. Pada jaman sosial media seperti sekarang ini, tulisan adalah cara yang paling mudah untuk berbagi. Meski saya sadar blog saya ini belum banyak pembacanya. Tapi tak apa, bukankah menabung saja mengikuti pepatah, 'Sedikit sedikit lama lama menjadi bukit'. Begitupun tulisan saya, jika tak bisa menginspirasi banyak orang setidaknya saya menginspirasi sedikit orang bukan tidak sama sekali. Media berikutnya adalah komunitas, saya ingin mulai memberanikan diri untuk berbagi lewat media ini. Saya tipikal orang yang sulit menemukan kelebihan diri sendiri sehingga takut berbagi, jadi media komunitas adalah tantangan untuk saya tahun ini. Media ketiga adalah lingkungan sekitar, meski belum tergambarkan benar bagaimana wujud berbagi ke lingkungan sekitar tapi setidaknya niat baik ini sudah ada.
Berani memulai
Nah ini dia, berani memulai. Bahkan untuk belajar pun harus diawali dengan berani memulai kan? Terkadang saya orangnya suka maju mundur cantik untuk mulai menjalankan ide-ide liar yang berlarian dalam kepala. Terlalu banyak pertimbangan sampai akhirnya ide-ide itu berlarian keluar kepala dan tak bisa diingat lagi ada ide apa sebelumnya.
Percaya diri
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya yaitu berani memulai. Mungkin dalam pergaulan, saya dikenal sebagai sosok yang ceria dan sangat percaya diri. Tapi jangan salah nyatanha justru sebaliknya, saya adalah orang yang sangat mudah down, minder dan gak percaya diri. Gawatnya kalau itu sudah terjadi, jangankan berbagi hanya untuk belajar saja saya merasa sudah tak ada gunanya lagi.
Konsisten
Sebagai seorang yang moody, konsisten ini menjadi semacam beban berat. Tak jarang saya membuat resolusi awal tahun yang hanya bertahan dilakukan konsisten di bulan pertama bahkam minggu pertama. Yang satu ini kudu banyak-banyak diiringi do'a deh. Untuk yang satu ini saya butuh suntikan semangat nih, baik dari keluarga maupun dengan bergabung dengan komunitas-komunitas yang punya semangat belajar yang sama. Bergabung dalam komunitas yang memiliki semangat sama untuk maju dan berubah menjadi lebih baik lagi itu juga sangat mempengaruhi langkah saya. Menjadi lebih semangat, menjadi lebih haus akan ilmu, menjadi terus ingin berbagi, membagikan ide-ide liar yang sudah antri dalam pikiran ini.
Berani memulai
Nah ini dia, berani memulai. Bahkan untuk belajar pun harus diawali dengan berani memulai kan? Terkadang saya orangnya suka maju mundur cantik untuk mulai menjalankan ide-ide liar yang berlarian dalam kepala. Terlalu banyak pertimbangan sampai akhirnya ide-ide itu berlarian keluar kepala dan tak bisa diingat lagi ada ide apa sebelumnya.
Percaya diri
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya yaitu berani memulai. Mungkin dalam pergaulan, saya dikenal sebagai sosok yang ceria dan sangat percaya diri. Tapi jangan salah nyatanha justru sebaliknya, saya adalah orang yang sangat mudah down, minder dan gak percaya diri. Gawatnya kalau itu sudah terjadi, jangankan berbagi hanya untuk belajar saja saya merasa sudah tak ada gunanya lagi.
Konsisten
Sebagai seorang yang moody, konsisten ini menjadi semacam beban berat. Tak jarang saya membuat resolusi awal tahun yang hanya bertahan dilakukan konsisten di bulan pertama bahkam minggu pertama. Yang satu ini kudu banyak-banyak diiringi do'a deh. Untuk yang satu ini saya butuh suntikan semangat nih, baik dari keluarga maupun dengan bergabung dengan komunitas-komunitas yang punya semangat belajar yang sama. Bergabung dalam komunitas yang memiliki semangat sama untuk maju dan berubah menjadi lebih baik lagi itu juga sangat mempengaruhi langkah saya. Menjadi lebih semangat, menjadi lebih haus akan ilmu, menjadi terus ingin berbagi, membagikan ide-ide liar yang sudah antri dalam pikiran ini.
Evaluasi diri
Ujung dari segala resolusi adalah evaluasi diri. Penting!!! Berjalan tanpa sebuah agenda evaluasi itu seperti aliran sungai yang tak tahu kemana tujuan dia bermuara. So, dalam rangkaian resolusi ini harus, wajib, kudu ada agenda evaluasi diri. Apakah saya sudah belajar, berbagi, berani memulai, percaya diri dan konsisten dalam menjalani resolusi?
Well, itu hanya sedikit saja gambaran resolusi saya untuk Tahun 2018. Tentunya untuk detail hanya akan menjadi catatan rahasia saya yang akan menjadi penghuni kotak harta karun berikutnya. Tentunya diatas segala resolusi tetaplah keluarga yang menjadi pertama dan utama. Belajar menjadi istri dan ibu yang lebih baik lagi, dan berbagi step by step pembelajarannya pada ibu-ibu lain yang mungkin sama seperti saya, butuh inspirasi.
#odopfor99daysSelamat datang Tahun 2018Terus belajar dan berbagi
Terus berubah 'tuk menjadi lebih baik lagi
#odopfor99days2018
#odopday1
Masyaa Allah. Semoga resolusinya tercapai mbak
ReplyDeleteAmiin. Maturnuwun mbak, tulari saya semangatnya ya mbak ,:-)
ReplyDeleteWah bisa nih resolusinya jadi cermin buat saya juga...semoga dilancarkan menuju targetnya ya mbak..semangkaaaa..semangat kakak
ReplyDelete