Saturday, 24 February 2018

Komunitas ODOP (One Day One Post)

Foto: rikaaltair.blogspot.co.id
Bulan lalu saya sudah mengenalkan satu komunitas yang super keren, Institut Ibu Profesional. Komunitas ini memaksa saya untuk menemukan passion dalam diri yang ternyata adalah menulis. Sebenarnya menulis bukan hal yang baru karena sejak kecil saya memang suka menulis. Untuk mengembangkan kemampuan menulis, saya mengikuti beberapa komunitas di bidang ini. Salah satunya adalah ODOP (One Day One Post).

Kalau ditanya sejarah bisa bergabung dengan ODOP, jujur saya lupa. Sudah seminggu berusaha mengingat-ingat tak juga bertemu jawabannya. Ya sudah lah ya saya tuliskan apa yang masih ingat saja.

Dari nama komunitas sudah terpampang nyata kegiatannya, satu hari satu post alias satu tulisan. Sederhana kan? Eits, tunggu dulu, ternyata di dalamnya tidak sesederhana itu. Komunitas ini ternyata beranggotakan orang-orang hebat di bidangnya. Jadi tak heran kalau setiap hari banyak ilmu bertebaran dalam komunitas yang digawangi oleh Bang Syaiha (Syaiful Hadi), seorang penulis, pengajar dan juga pebisnis online.

Grup ini sudah memiliki agenda yang cukup rapi. Setiap hari, kami harus setor link tulisan pada grup Share Link. Grup ini layaknya saringan yang memilah siapa saja yang boleh melanjutkan belajar pada minggu berikutnya dan siapa saja yang harus dikeluarkan dari grup. Setiap minggunya kami diberi satu tema tantangan yang juga dijadikan dasar kelulusan. Biasanya tema ini berkaitan dengan bahasan pembelajaran minggu sebelumnya. Pembelajaran dilakukan pada grup besar ODOP batch 5. Dua kali dalam seminggu kami menerima materi dari senior ODOP. Materinya bermacam-macam, blogging, mencari ide, PUEBI, menulis cerita komedi, menulis non fiksi, menulis essay, menulis artikel, dan yang terbaru adalah materi tentang puisi.

Materi belajar tidak hanya kami terima di grup besar tapi juga di grup kecil. Tiga kali seminggu diadakan bedah tulisan. Sebelum acara bedah tulisan, kami diberi materi juga yang bisa dijadikan senjata untuk membedah tulisan sesama peserta. Bedah tulisan ini adalah agenda favorit saya karena di sini lebih banyak lagi ilmu yang bisa diserap. Apalagi saat kita yang jadi korban pembedahan, ilmunya langsung tertancap kuat dalam pikiran. Saya pernah menuliskan pengalaman ketika menjadi korban pembedahan, Bagaimana Rasanya Ketika Tulisanmu Diubrak-abrik?

Bergabung dengan komunitas menulis yang satu ini, membuat saya banyak bersyukur. Pertama, karena suasananya sangat kekeluargaan, apalagi di grup kecil alhamdulillah saya menemukan PJ dan teman-teman yang luar biasa menyenangkan. Saya mau menyebutkan nama-nama beliau semua di sini agar tercantum dalam catatan sejarah. Ada PJ yang merupakan senior-senior dari ODOP batch sebelumnya, Mak Hanum yang suka menulis quote-quote kece, Mak Renee yang masih menanti hadirnya sang pangeran berkuda putih, Kak Yoga yang pengetahuan bidang menulisnya luar biasa, dan Mbak Anis blogger handal kita. Ada teman-teman satu angkatan saya, Pak Puh Agus Heri yang paling semangat, Mak Leska partner heboh saya, Isal Iya yang puitis sekali meski sayang puisinya belum bisa membuat Rangga menggaet Cinta dan ada Mbak Floren yang pisaunya setajam silet setiap momen bedah tulisan. Ada juga Kak Ofi Gumelar yang tulisannya sudah kece abis, ada mbak Fitri dan Ivan yang ternyata aktivis Forum Lingkar Pena, mbak Aisyah, Mbak Aisy, Dik Deka, Eka, Seruni Femia dan juga mbak Zainatun. Alasan kedua saya bersyukur karena sudah bisa bergabung dalam komunitas ini adalah banyak ilmu bertebaran. Alasan ketiga, para seniornya baik hati dan tidak sombong. Meski mereka sudah pakar di bidangnya tapi mereka tetap rendah hati dan mau berbagi ilmunya dengan kami.

Program ODOP berikutnya ketika kami sudah dinyatakan lulus adalah belajar pada jurusan sesuai dengan minat dan bakat. Ada jurusan fiksi dan non fiksi yang harus dipilih nantinya. Ah, saya tidak mau membahas ini karena saya langsung galau harus memilih yang mana. Satu hal yang pasti, saya masih ingin terus bertahan dalam komunitas keren ini.

#odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday52
#onedayonepost #ODOPbatch5 #tantangan5 #ODOPday31
#PerempuanBPSMenulis #MenulisAsyikdanBahagia #15haribercerita #harike20

2 comments: