Memasuki pekan ke-4
Matrikulasi Institut Ibu Profesional #batch4, semakin seru materinya, semakin
banyak kita “terpaksa” mengevaluasi diri dan lebih sering bertanya pada diri
sendiri tentang banyak hal. Dan tentu saja sedikit demi sedikit perbaikan diri ini
mulai berjalan. Alhamdulillah.
Pada pekan ke-4 kali ini
materinya adalah “MENDIDIK DENGAN
KEKUATAN FITRAH”.
Baru membaca judulnya
saja sudah membuat saya merasa bersalah, betapa banyak yang perlu diperbaiki
dari cara saya mendidik anak-anak. Saya sadar selama ini saya mendidik mereka
untuk menjadi saya, menjadi kita orangtuanya. Saya selama ini terlalu memaksa mereka
berjalan dengan cara saya bukan sesuai dengan fitrah mereka. Dan betapa saya
mengabaikan banyak ilmu baik yang pernah saya pelajari dalam hal mendidik anak.
Memang terkadang sudah
banyak membaca itu tidak jaminan bahwa kita akan mengamalkan ilmu yang kita
baca atau pelajari itu dengan baik. Bahkan terkadang saya terpaku pada kalimat,
“Ah teori kan memang lebih mudah dibanding prakteknya”.
Tapi dalam materi kali
ini saya kembali diingatkan,
“
Just DO It”,
Lakukan
saja meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda
lewat laku kehidupan kita.
Mendidik anak bukan hal
yang mudah, tidak pernah ada materi atau pelajaran tentang ini di bangku
sekolah yang kita jalani bertahun-tahun lamanya.
Menjadi seorang ibu
adalah amanah yang luar biasa karena kita dipaksa untuk menjadi seorang yang
harus bisa menjadi belajar dengan cepat dengan cara ‘learning by doing’.
Tapi belum semua ibu
sudah mendidi anaknya dengan KEKUATAN FITRAH.
Dijelaskan dalam materi
Matrikulasi Institut Ibu Profesional pekan ke-4 ini, tahapan yang harus
dijalankan untuk mendidik dengan kekuatan fitrah antara lain:
· Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor
utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.
· Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap
perkembangan fitrah anak-anak. Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah
memiliki misi spesifik hidupnya, tugas kita adalah membantu menemukannya
sehingga anak-anak tidaka kan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi
spesifik hidupnya.
· Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu
apa saja. Mulai dari fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah
Perkembangan, Fitrah Seksualitas dll.
· Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin
sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan
seorang petani organik.
· Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI,
sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan
sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan
bersabar atas proses.
Semua riset tentang pendidikan
ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu
mengintervensi, bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses
pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak
anak kita rusak.
· Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan
antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak
berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi.
Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama,
tapi hati dan pikiran kita entah kemana.
· Rancang program yang khas bersama anak, sesuai
dengan tahap perkembangannya, karena anak anda very limited special edition.
Mendidik
bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya
adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.
Lebih
penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak
pelajaran, lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk
bisa membaca.
Jika
mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan belajar mandiri sepanjang
hidupnya.
No comments:
Post a Comment