Tuesday 30 June 2020

Fokus Pada Kemajuanmu

Masuk pekan ke-6 Bunda Cekatan. Rasanya hampir kehilangan semangat. Kenapa?

Entahlah mungkin kurang telaten menjalani setiap tahapan ini atau kurang fokus. Yang pasti bingung dengan program mentorship ini. Hehehe.

Tapi kudu tetep semangat belajar terutama tentang target Qur'an Journaling karena pengen banget bisa. Jadi fokusnya belajar QJ nya dulu deh. Pekan ini mulai mengumpulkan referensi-referensi. Karena di minggu-minggu sebelumnya sudah pernah nyoba buat ternyata kurang pas dengan teori.

Sempat menghubungi teman FB yang juga anggota Buncek yang sudah melakukan QJ, baru dijawab nanti kita buat grup belajar bareng ya. Padahal pekan ini sudah harus ada progress. 

Jadi nyoba cari referensi sendiri, membuat rangkuman dan coba-coba sendiri.  Semangaaaaaatt. Kalau ikut Reading Chalenge ODOP, belajar Halaqah Silsilah Ilmiyah, belajar berkebun, membuat bullet journal bisa konsisten, yang satu ini juga kudu bertahan buat konsisten yaaaaaa. Kamu pasti bisa.



Tuesday 23 June 2020

My Progress and False Celebration

Memasuki pekan ke-5 program mentorship bidang Qur'an Journaling. Pekan ini mendapatkan tugas untuk memeriksa kembali action plan yang sudah dibuat pada minggu ke-3,lalu menuliskan sudah sejauh apa prosesnya.

Ternyata banyak part dari action plan yang memang belum dijalankan baik karena faktor sengaja maupun tidak sengaja.
1. Belajar dari mentor maupun sumber lain tentang seluk beluk Al Qur'an Journaling - deadline selama program mentorship

2. Mulai menjalankan Al Qur'an Journaling rutin 2x seminggu (Senin dan Kamis)

3. Membagikan hasil Al Qur'an Journaling di instagram 

4. Membagikan hasil Al Qur'an Journaling di sesi obrolan keluarga

Ternyata selama ini yang aku lakukan baru tadabbur ayat al quran, belum PJ nya. 

Tuesday 16 June 2020

Check In, Cek Perkembangan Proses Mentorship

Jurnal ke-4 tahap kupu-kupu Bunda Cekatan kali ini adalah Check In. Ini adalah tahap untuk memeriksa kembali perkembangan proses mentorship yang telah dijalani beberapa pekan. Tujuannya adalah membantu mengevaluasi proses pendampingan dan menilai apa yang perlu direvisi.

Dari penjelasan Bu Septi, kami diberikan tool bantuan dalam proses Check In ini yaitu 4 poin pertanyaan menyangkut kenyamanan, prioritas, tindak lanjut dan pertanyaan penutup.

1. Kenyamanan

Apakah cukup nyaman, jujur, dan terbuka tentang tantangan, ketrampilan dan pemahaman tentang info, ide dan saran?

Untuk kenyamanan, sebenarnya saya cukup nyaman dalam berkomunikasi dengan mentor. Melihat profilnya, beliau seseorang yang sangat mumpuni dalam bidang yang ingin saya pelajari dalam program mentroship ini. Beliau banyak pengalaman dalam bidang ini tapi rendah hati dan tidak berkesan menggurui. 

2. Prioritas

Apakah waktu pendampingan Anda menjadi prioritas bersama? 
Apakah Anda berdua sepenuhnya fokus selama bersama dalam program ini? 
Bagaimana Anda mengevaluasi apa yang terjadi saat bersama? 

Kalau yang ditanyakan adalah tentang posisi program mentorship dalam skala prioritas sehari-hari pastinya kegiatan ini ada di urutan sekian skala prioritas saya. Karena ada tugas pendampingan anak yang sedang sekolah di rumah, saya yang mulai masuk kantor lagi setelah lama work from home, mengurus rumah, dan setelah itu barulah masuk ke urutan sesi belajar yang salah satunya adalah Bunda Cekatan ini. 

Tapi kalau ditanya tentang fokus, pasti harus fokus. Hanya saja memang komunikasi kami antara mentor dan mentee bisa dikatakan kurang. Keterbatasan kami yang berada beda benua, beda negara, saya di Indonesia dan mentor saya di Mesir memunculkan kendala dalam komunikasi. Kendala pertama adalah perbedaan waktu. Kendala kedua adalah media komunikasi. 

Komunikasi kami selama ini hanya lewat messenger facebook tidak bisa lewat whatsapp. Sementara saya jarang sekali cek facebook. 

Saya juga kurang aktif menghubungi mentor ketika kami mulai jarang berkomunikasi. Mungkin ini satu hal yang perlu kami bahas lagi solusinya. 

3. Tindak lanjut

Sudahkah Anda menyusun daftar poin yang diprioritaskan untuk dibahas? 
Bagaimana perasaan Anda tentang memberi dan menerima umpan balik? 
Bagaimana Anda mendengarkan satu sama lain, merefleksikan dan merefleksikan apa yang Anda dengar? 

Daftar poin yang diprioritaskan untuk dijawab kalau dari saya sebagai mentee belum ada. Mungkin ini perlu dibuat agar mentor lebih mudah untuk membimbing saya. Ke depannya mungkin saya akan membuat daftar pertanyaan agar lebih sering berkomunikasi dengan mentor.

4. Pertanyaan penutup

Proses

Apa proses yang sudah Anda kerjakan dan masih Anda harapkan sampai di titik ini? Apakah semua ini bisa diukur? Yakin untuk mencapainya?

Proses yang sudah saya kerjakan selama ini mencoba membuat target. Di bulan Mei target saya adalah membuat Al Qur'an journaling yang dibagikan ke sosial media 1 kali seminggu. Di bulan Juni saya mencoba menaikkan target dengan membuat Al Qur'an journaling yang dibagikan ke sosial media 2 kali seminggu dan juga membahasnya dalam obrolan keluarga.

Baru minggu lalu mencanangkan target itu, saya sudah melanggar. Hehehe. Alasannya sih karena sedang adaptasi perubahan jadwal dari worsk from home kembali work in office.

Kudu semangat lagi,, menyediakan waktu bukan menyisakan waktu, menata lagi skala prioritasnya.

Empowering

Sumber daya apa yang tersedia untuk membantu Anda bergerak maju?

Kekuatan apa yang dapat membantu dan atau menghalangi?

Sebenarnya saya butuh info detail tentang Al Qur'an journaling. Step by stepnya yang benar seperti apa. Saya juga membutuhkan evaluasi apakah yang saya lakukan selama ini sudah benar.

Untuk kekuatan yang membantu atau menghalangi, mungkin saya terlalu tinggi dalam membuat target. Hehe

Follow up

Informasi apalagi yang dibutuhkan untuk solusi?
Adakah pro dan kontra dalam setiap solusi?
Apa langkah pertama untuk mencapai hasil?

Langkah pertama untuk mencapai hasil sepertinya saya belajar dari awal lagi dan memperbanyak komunikasi dan bertanta pada mentor. 

Tuesday 9 June 2020

Miliki Rencanamu

Tujuan tanpa perencanaan hanya akan menjadi harapan tanpa kenyataan.

Membuat perencanaan dan menetapkan skala prioritas seingat saya adalah pelajaran yang selalu ditekankan dan diulang-ulang dalam perkuliahan Institut Ibu Profesional. Dari tahap matrikulasi sampai sekarang kami ada di tahap ke-3 yaitu Bunda Cekatan. Kami selalu diingatkan untuk fokus pada hal paling penting dulu untuk dilakukan. Tujuan utama yang mana dulu untuk diprioritaskan. 

Dan ini adalah tantangan besar bagi saya. Masih sulit bagi saya menentukan satu tujuan besar  yang hubungannya dengan potensi diri. Saya belum benar-benar menemukan satu potensi diri yang bisa saya tumpukan di sana tujuan besar dalam hidup. 

Saya masih saja merasa gak punya kemampuan apa-apa untuk di'besarkan'. Saya gak punya ketrampilan luar biasa untuk kemudian jadi ahli dalam bidang itu. Saya masih saja merasa gak punya modal apa-apa. Padahal selama proses pembelajaran di Institut Ibu Profesional saya selalu diajak untuk menggali potensi diri. Tapi entah kenapa belum timbul kepercayaan diri ini. Saat sudah merasa menemukan potensi diri, lalu melihat orang lain dengan potensi yang sama di bidang itu, rasanya ingin bersembunyi dan malu mengakui kalau saya terampil di bidang yang sama. Saya takut dan malu untuk mengakui karena kemampuan yang tidak sebanding dengan mereka. Alih-alih berjuang untuk semakin ahli, semakin terampil, semakin cekatan di bidang itu, biasanya saya akan terus melarikan diri dan menghilang. Lalu saya akan menyibukkan diri untuk mencari potensi lain lagi yang tidak sama dengan orang-orang di sekitar. Lalu saya gak menemukannya dan berakhir pada putus asa lantas menganggap diri ini tidak berdaya. 

Karena tugas minggu ini diminta kembali untuk membuat skala prioritas, saya akhirnya membuka lagi mindmap yang sudah dibuat pada awal kelas Bunda Cekatan. 


Ada 5 bidang yang ingin dipelajari dalam mindmap saya:
1. Ilmu agama
2. Ilmu parenting
3. Manajemen waktu
4. Healthy food
5. Urban farming

Tentang mindmap saja masih bingung dan belum yakin. Sepertinya teman-teman memasukkan kekuatannya dalam mindmap, tapi saya justru memasukkan hal-hal yang ingin dipelajari karena membutuhkannya sekarang ini. Jadi dalam 5 hal itu sebenarnya ya gak ada kekuatan saya. Entahlah.....

Tapi berbicara tentang 5 bidang itu, dalam pembelajaran Bunda Cekatan saya sudah masuk 2 kelas untuk meperdalam bidang parenting dan manajemen waktu. Saya pernah masuk kelas portofolio dan bullet journal. Tapi kurang sreg dengan kelas portofolio, karena kebanyakan membahas untuk usia balita. Jadi saya merasa tidak pas. Untuk kelas bullet journal, alhamdulillah sampai sekarang saya masih pakai ilmu ini.

Untuk dua bidang lainnya yaitu healthy cooking dan urban farming, meski belum pernah masuk kelasnya di Bunda Cekatan, saya mempelajari lewat youtube dan instagram. Dan di masa WFH tiga bulan kemarin saya sangat menikmati menjalani dua bidang ini bersama keluarga. 

Nah, untuk satu bidang lagi yaitu ilmu agama, menjadi pilihan saya dalam program mentorship Bunda Cekatan. Saya memilih program Al qur'an journaling. Yang ada dalam pikiran saya waktu memilih, karena butuh dan ada dalam mindmap.

Kalau diminta membuat skala prioritas, begini susunannya:
1. Ilmu Agama
2. Manajemen waktu
3. Parenting
4. Healthy cooking
5. Urban farming

Kalau diminta membuat rencana, bidang yang ingin saya tekuni sampai cekatan (setidaknya di kelas Bunda Cekatan ini ya) :

Al Qur'an Journaling

Dalam 1-2 bulan ke depan :

Saya ingin konsisten melakukan Al Qur'an Journaling dengan konsep yang benar. 

Dalam 1-2 tahun ke depan :

Saya ingin konsisten membagikan hasil Al Qur'an Journaling saya di sosial media untuk menginspirasi orang lain melakukan hal yang sama. 

Saya ingin rutin menyampaikan hasil Al Qur'an journaling saya pada suami dan anak-anak agar mereka juga mendapatkam ilmu yang saya pelajari dari Al Qur'an. 

Pada akhirnya nanti:

Saya ingin Al Qur'an journaling menjadi kegiatan rutin saya sebagai jalan memperdalam agama dan menanamkan ilmu agama ke dalam keluarga. Dan ilmu dari Al qur'an tersebut menjadi nafas dan tuntunan dalam keluarga kami. 

Langkah saya:
1. Belajar dari mentor maupun sumber lain tentang seluk beluk Al Qur'an Journaling - deadline selama program mentorship

2. Mulai menjalankan Al Qur'an Journaling rutin 2x seminggu (Senin dan Kamis)

3. Membagikan hasil Al Qur'an Journaling di instagram 

4. Membagikan hasil Al Qur'an Journaling di sesi obrolan keluarga