Saturday 27 May 2017

Nice Home Work ( NHW #2 ) Checklist Indikator Profesionlisme Perempuan


Tibalah kita pada Nice Home Work #2 matrikulasi Institut Ibu Profesional #batch4. Kali ini kita diminta membuat “Checklist  Indikator Profesionalisme Perempuan”, sebagai individu, istri dan ibu.
Kita diminta membuat indikator yang kita sendiri bisa menjalankannya. Sebenarnya sih untuk tugas ini disarankan berdiskusi dengan suami dan anak-anak tentang harapan mereka pada kita sebagai istri dan ibu. Akan tetapi apalah daya suami mah geleng-geleng dan senyum aja pas ditanyain tentang ini.
So, mari kita kerjakan tugas ini dan semoga bermanfaat untuk diri sendiri, suami, anak dan orang-orang disekitar kita.
Dalam membuat indikator menurut tim matrikulasi IIP, kunci keberhasilanya adalah SMART, yaitu Spesific, Measurable, Achievable, Realistic dan Timebond.
Dan berikut “Checklist  Indikator Profesionalisme Perempuan” dari saya sebagai individu, istri dan ibu.
·      Sebagai individu
o  Bertaqwa
§  Sholat lebih tepat waktu
§  Menambah kualitas dan kuantitas ibadah sunnah
§  Melanjutkan program hafalan Al Qur’an, One Day One Line (ODOL)
§  Melanjutkan program hafalan Hadits, Just One Day One Hadits (JODOH)
§  Mendaftar program belajar Bahasa Arab (BISA)
§  Membaca dengan seksama dan membuat resume kajian yang diikuti
§  Membaca buku agama minimal 1 buku dalam 1 bulan
§  Memperbaiki attitude untuk lebih sesuai dengan sunnah Rasulullah baik cara bicara maupun perilaku.
o  Sehat
§  Menjaga pola makan (melanjutkan kursus pola makan?)
§  Rutin olahraga minimal 3 kali satu minggu setiap pagi atau sore ditambah dengan renang 1x seminggu
§  General check up 1x setahun
§  Check up dokter gigi 2x setahun
o  Cerdas
§  Belajar Bahasa Inggris lagi, jadwalkan 1x seminggu untuk belajar
§  Membaca dan membuat resume buku statistik atau Ekonomi minimal satu buku satu bulan, jadwalkan 1x seminggu untuk membaca
§  Membuat tulisan tentang data statistik dan analisisnya minimal 1x dalam 3 bulan
o  Cantik
§  Rutin untuk melakukan skincare (Cuma bersihin muka, pakai krim siang, krim malam sama maskeran 2x seminggu aja gak bisa konsisten. Duhhhhh!!)
§  Rutin untuk melakukan bodycare (luluran dan pakai lotion adalah hal yang berattttt bagi saya)
o Terampil
§  Cooking, rutin memasak menu sehat untuk keluarga setiap hari, membuat kue minimal 1x seminggu, dan mencoba resep baru minimal 1x sebulan
§  Writing, aktif lagi nulis di blog minimal 3x seminggu
§  Gardening, mulai program weekend berkebun.
o  Rajin Sodaqoh
§  Melanjutkan program sodaqoh yang sudah berjalan
o  Menjaga Silaturahim dengan saudara dan teman
§   Menelpon keluarga minimal 2x seminggu
§   Menelpon salah satu teman jauh 1x seminggu
§   Mengirimkan hadiah untuk saudara atau teman minimal 1x sebulan
§   Berbagi makanan dengan tetangga dan teman kantor minimal 1x seminggu
§   Membuat jadwal mudik ke rumah orang tua dan mertua
·      Sebagai istri
o  Lebih hormat dan lebih santun berbicara dengan suami
o  Keep romantic
o  Lebih memperhatikan kebutuhan suami
o  Meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi (diefektifkan pillow talk)
o  Memanage keuangan keluarga dengan lebih baik
§  Membuat target dan realisasi setiap bulan
§  Melanjutkan program rutin menabung
§  Menyusun wishlist jangka panjang dan jangka pendek
·        Sebagai ibu
o  Menjadi teladan anak dengan terus berproses menjadi individu dan ibu yang baik, salah satunya dengan mengikuti matrikulasi Institut Ibu Profesional
o  No more angry, belajar menahan diri dan melembutkan ucapan pada anak.
o  Memberlakukan jam no gadget untuk diri sendiri dan full fokus pada anak jam 17.00 – 21.00
o  Membuat jadwal harian kegiatan bersama anak dalam seminggu
o  Membaca dan membuat resume buku parenting minimal 1x sebulan
o  Menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan cerita anak tentang harinya
o  Menerapkan kembali sistem reward dan punishment
Ffffiiuuuuh banyak juga ternyata ya checklist yang ada di kepala. Dan sebenarnya daftar ini sudah ada di dalam buku agenda saya sejak bertahun-tahun lalu. Hanya saja untuk penerapannya kembali pada sifat buruk saya yaitu tidak konsisten. Padahal saya sudah terbiasa menuliskan checklist seperti ini sejak masa kuliah dulu.
Well semoga dengan bergabung di Institut Ibu Profesional ini saya bisa menjadi Ibu yang lebih profesional lagi sehingga bisa lebih konsisten menjalankan misi-misinya.
(setelah ini akan dibuat versi tabel capaiannya agar lebih mudah dibuat pengukurannya)

Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga (Materi 2 Matrikulasi Institut Ibu Profesional #batch4)


Materi ke-2 dalam matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) #batch 4 adalah tentang “Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga”.
Ibu profesional adalah seorang ibu yang bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dan senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu agar bisa bersungguh-sungguh dalam mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
Institut Ibu Profesional sebagai komunitas bagi ibu profesional merupakan forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
Misi dari komunitas Ibu Profesional antara lain meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya sehingga bisa menjadi guru yang utama dan pertama bagi anaknya, meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga bisa menjadi keluarga yang unggul, meningkatkan rasa percaya diri seorang ibu dengan cara senantiasa berusaha menemukan misi spesifik hidupnya sehingga bisa menjadi seorang ibu yang produktif, dan meningkatkan peran ibu menjadi change agent sehingga lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Visi dari komunitas Ibu Profesional adalah menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara dengan membangun peradaban bangsa dimulai dari keluarga.
Tahapan-tahapan menjadi Ibu Profesional, adalah:
1.      Bunda Sayang
Dalam tahapan ini akan ada iilmu-ilmu dasar tentang pola mendidik anak sehingga ibu bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu harus bisa melakukan komunikasi yang produktif dengan anak, menstimulus anak untuk suka membaca, berhitung, bercerita dan lebih senang mengutarakan hasil belajarnya. Selain itu, seorang ibu juga harus bisa memotivasi anak untuk hidup dalam suasana rumah yang selalu memberi efek positif, meningkatkan ekspresi kreatif anak dan mengajarkan kemandirian pada anak.

2.      Bunda Cekatan
Dalam tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul. Seorang ibu akan belajar bagaimana menjadi individu yang meningkatkan kualitas diri terus menerus sebagai  istri, ibu dan perempuan. Seorang ibu harus memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang mengelola keuangan, memanage waktu, emergency first, safety riding, menata rumah dengan elok dan dengan 5r.

3.      Bunda Produktif
Dalam tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri  ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini, menggali potensi kreatifitas pada dirinya sehingga bisa bermanfaat bagi diri maupun orang lain dan pada akhirnya bisa mandiri finansial  tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya.

4.      Bunda Shaleha
Dalam tahapan ini akan ada ilmu-ilmu untuk membangun karakter seorang ibu, meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Tahapan menjadi ibu profesional juga bisa dijelaskan melalui tahap berikut:
1.    How to educate the children
2.    How to manage family                                       
3.    How to be confidence
4.    How to continous improvement
Semua langkah di atas pada akhirnya akan berujung pada peningkatan noble attitude (akhlak mulia) sebagai seorang ibu, istri dan perempuan.
Sebelum menjalani langkah-langkah menjadi seorang ibu profesional, seorang ibu harus terlebih dahulu berusaha memahami anak karena kita hadir untuk mereka. Seorang ibu harus menyadari dan memahami bahwa sejak lahir anak telah membawa 4 (empat) hal yaitu:
1.    Intellectual curiosity, rasa ingin tahu yang luar biasa
2.    Creative imagination, imajinasi yang kreatif
3.    Art of discovery, seni untuk menemukan
4.    Noble attitude, akhlak mulia
Jika 4 (empat) hal ini semakin menurun saat anak bersama kita berarti harus dievaluasi ada apa dengan kita, apakah kita sudah mendidik anak dengan cara yang baik.
Untuk mendidik anak menjadi yang terbaik dibutuhkan orangtua yang profesional, yang bisa mendidik anak sesuai dengan fitrahnya yaitu:
1.    Anak itu homo ludens yaitu makhluk yang senang permainan dan bermain. Jadi ibu yang profesional adalah yang senantiasa bermain bersama anak dan menunjukkan kegembiraan dalam mendidik anak sehari-hari.
2.    Rentang konsentrasi rata-rata anak adalah 1 menit dikali umurnya. Contoh: anak usia 5 tahun, bisa tenang dan konsentrasi selama 5 menit saja itu berarti cukup dan tandanya anak normal. Seorang ibu hendaknya tidak memaksa anak untuk duduk manis secara terus menerus lebih dari rentang konsentrasinya. Rentang konsentrasi ini bisa meningkat seiring stimulus yang diberikan. Stimulus ini bisa berupa ice breaking antara rentang waktu konsentrasinya.  Hal ini bisa meningkatkan rentang konsentrasinya.
3.    Secara natural anak adalah makhluk pembelajar. Pasti ada kekeliruan pada cara mendidik kita jika anak menjadi tidak suka belajar. Seorang ibu harus bisa membuat anak suka belajar bukan sekedar bisa.
Perlu diketahui  juga bahwa 80% otak anak berkembang saat usia 0 -8 tahun dan masa emas anak ada pada saat anak berusia 0-3 tahun. Pada masa ini hendaknya seorang ibu menyediakan waktu dimana kita memprioritaskan untuk bersama anak dan tidak melakukan hal lain. Karena pada prinsipnya tidak ada hal yang berhasil  dengan setengah-setengah. Dan perlu diketahui bahwa stimulus anak sejak dini (0-12 tahun) akan menentukan pola karakter anak pada fase kehidupan berikutnya.
 Indikator keberhasilan Ibu Profesional adalah “Menjadi Kebanggaan Keluarga”.
Setelah bertahap belajar menjadi seorang ibu profesional, maka perlu ditanyakan pada diri sendiri hal-hal berikut ini:
BUNDA SAYANG
a.    Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b.    Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c.    Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.    Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a.    Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.    Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.    Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.    Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a.    Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b.    Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c.    Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d.    Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a.    Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b.    Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c.    Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d.    Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
-Mendidik satu ibu adalah mendidik satu generasi-
(Tulisan ini merupakan resume dari materi minggu kedua Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) #batch 4)