Showing posts with label Bunda Cekatan. Show all posts
Showing posts with label Bunda Cekatan. Show all posts

Tuesday, 7 July 2020

Rayakan Kemajuan




Memasuki pekan ke-7 kita diberi kesempatan untuk merayakan kemajuan. Masyaallah luar biasa sekali rasanya bisa sampai ke titik ini. Bertahan, berkembang dan berusaha untuk maju di tengah segala kendala yang ada itu menghasilkan kepuasan tersendiri.Alhamdulillah punya mentor yang sabar dan gak ikut menyerah di saat saya hampir putus asa melangkah dalam program mentorship ini. Kesabaran beliau membuat saya tidak ingin menyia-nyiakannya. Akhirnya bangkit lagi, mengumpulkan semangat lagi untuk kembali mengepakkan sayap. Cerahnya warna kupu-kupu di atas menggambarkan cerianya hati saya dalam tahapan ini. Masyaallah tabarakallah semoga ke depannya bisa berproses lebih baik lagi. 

Untuk mentor tercinta berikut sedikit rasa yang saya tuangkan dalam tulisan.

#TerimakasihMentor

Terimakasih untuk kebersamaan kita beberapa minggu ini. Jarak yang membentang antar negara ternyata tak menyurutkan langkah kita untuk belajar mengepakkan sayap bersama.

Meski aku pernah bingung arah tak tahu mau ke mana, meski aku pernah hampir putus asa, meski aku pernah bingung kenapa tak kunjung kau suguhkan makanan nikmat yang bisa kucoba rasa, engkau tetap sabar dan tak ikut menyerah.

Banyak sekali alasan demi alasan yang kuceritakan padamu sebagai kendala kemajuanku tuk belajar mengepakkan sayap lebih kencang. Kutunggu marahmu, kutunggu sebalmu tapi ternyata tak kunjung tiba. 

Kau tetap hadir menyapa dengan tenangnya. Kau tetap hadir menyerta segala kendala. Menjawab segala gelisah. Kalem, tapi membuatku tak ingin menyia-nyiakan kesabaran yang kau punya. 

Kini, bersamamu aku mulai belajar mengepakkan sayapku. Jangan pernah lelah membersamaiku. Teruslah jadi teman dan pendampingku hingga aku bisa mengepakkan sayap lebih tinggi esok dan nanti. 

Salam sayang, 

Mentee paling menyebalkan 
Nurul Ku 😊


Dan terimakasih untuk review dari Mentor untuk saya.

#TerimakasihMentee

Bismillah.

Perjalanan beberapa pekan berlalu, jatah mentorship program Bunda Cekatan menjelang akhir. Terima kasih sebelumnya, sudah bersedia mendampingi saya belajar. Karena sejatinya kita belajar bersama, semua murid, semua guru..

Saya tulis di sini, beberapa kemajuan yang saya sarikan dari sharing mbak di pekan demi pekan. 

Saya sebagai mentor, berusaha membantu, memotivasi dan mendorong agar proses berjalan lancar. Adapun tujuan dan metode pilihan menuju tujuan tersebut, merupakan kewenangan utama peserta. Buat saya pribadi, pemahaman akan mentorship yang berbeda sifatnya dengan pengajaran kelas layaknya sekolah normal, adalah tantangan baru tersendiri. Bagaimana menahan diri 'menyuapi', mendorong agar mentee bergerak dalam pencarian, membantu saat ada kesulitan yang diungkapkan. Sungguh, hal yang baru, yang kita harap saling mendewasakan. 

Mbak Nurul juga sudah berjalan dalam Qur'an Journaling dan tadabbur al-Qur'an yang menjadi concern kita di program ini. Menikmati proses naik-turunnya. 

Sejatinya, Kesadaran akan pentingnya menggali ayat-ayat Allah lebih dalam, adalah kemajuan utama saat memulai program ini. 

Ketika memutuskan akan rutin dan niat menambah kualitas hidup dengan nilai Qur'ani, jadi kemajuan berikutnya. 

Mbak Nurul juga mulai menghadapi tantangan, dan tidak menyerah atas kesibukan, keterbatasan waktu, sehingga menyediakan waktu bertadabbur. 

Kebingungan mungkin sama-saa menghampiri kita, mbak. Tapi sambil terus berupaya meningkatkan referensi dan mencari tafsir yang menguatkan. 

Dan, mbak Nurul berhasil menghadapi rasa ragu, sekarang sudah memulai akun baru berisi catatan khusus perjalanan Qur'an Journalingnya di sosmed. Salut, semoga bisa jadi langkah bermanfaat. 

Tentu saja, masih banyak yang perlu kita kuatkan bersama. Sebagaimana masih tersimpan makna ayat qauliyah-Nya yang perlu kita gali inspirasinya. Dan, saya yakin akhir mentorship bukan akhir perjalanan tadabbur mbak Nurul.

Sebagai teman pendamping beberapa pekan belakangan, saya turut berbahagia mendapati semangat mbak Nurul. Dan berharap kita bisa bersama-sama menjalani proses panjang tadabbur ayat-Nya.

#programmentorship #bundacekatan #institutibuprofesional

Friday, 15 May 2020

Menguatkan Sayap Untuk Terbang

Memasuki pekan ke-2 program mentorship tahap kupu-kupu di kelas Bunda Cekatan. Ada beberapa hal menarik dari pembelajaran pekan ini. Keputusan saya untuk menjadi mentee di bidang Al Qur'an Journaling bisa dibilang 'salah jalur'. Karena di tahap telur-telur dan tahap kepompong saya tidak mengumpulkan ilmu atau makanan tentang itu. Jadi bagaimana bisa saya akan terbang dengan bekal yang baru, bukan bekal yang sudah saya kumpulkan dan saya ramu sebelumnya. 

Pesan Bu Septi tentang konsistensi terhadap apa yang kita pelajari cukup menohok bagi saya. Beliau menyampaikan, ketika belajar satu bidang jangan hanya permukaannya saja tapi lanjutkan sampai kita mahir dan hebat di bidang itu lalu pada akhirnya akan bisa terbang menjadai kupu-kupu cantik dengan sayap indah dan kuat. 

Di tahapan sebelumnya saya lebih condong mempelajari tentang parenting, khususnya portofolio. Benar kata Bu Septi, saya hanya belajar permukaannya saja. Di kelas portofolio saya hanya sekedar tahu. Karena di sana lebih membahas tentang portofolio anak untuk usia balita dan anak homeschooling, saya lalu menepi. Bukan melanjutkan perjalanan dengan mencari tahu bagaiamana cara membuat portofolio yang sesuai dengan kebutuhan saya. Saya hanya mencatat perkembangan menarik anak-anak lewat poto dan sedikit cerita di sosial media. Setelah itu saya lari ke bullet journal.  Di sini saya merasa lebih nyaman karena sesuai dengan apa yang sedang saya sukai dan saya butuhkan. Saat tahap kepompong saya lari pada tahap parenting dari sisi yang lain lagi. Dan sekarang saya lari lagi ke Al Qur'an journaling. 

Sampai tadi saat video call dengan mentor pun beliau nanya, mbak ini sudah benar sesuai dengan mindmap? 

Kalau ditanya apa sudah sesuai mindmap, jawabannya ya sesuai. Tapi gak sesuai dengan perjalanan saya di tahap telur-telur dan tahap kepompong.

Mentor saya nanya lagi, trus gimana mbak, mau lanjut mentoring bidang ini apa mau pindah?

Insyaallah saya tetap belajar bidang ini.

Saya dan mentor sepakat, perjalanan saya yang makan ini dan itu banyak sekali, sebenarnya bisa ditarik satu garis lurus. MENCATAT.

Portofolio, bullet journal, Al Qur'an journaling. 

Semua tentang satu hal, MENCATAT.

Dan bagi saya, ketiga bidang itu sangat bermanfaat bagi peran saya sebagai ibu. Dengan portofolio anak, saya bisa mencatat progress capaian anak-anak. Dengan bullet journaling, saya bisa mencatat semua kebutuhan saya termasuk manajemen keuangan dan manajeman waktu agar hidup saya lebih efisien sehingga waktu saya mendampingi anak-anak juga jadi lebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan Al Qur'an journaling, saya jadi punya bahan tambahan untuk dibahas bersama anak-anak. 

Ya, saya tidak salah arah, insyaallah. Saya tetap bisa menguatkan sayap dengan MENCATAT, dan akan terbang menjadi kupu-kupu indah, kuat dan hebat dengan MENCATAT.

(Thanks buat mbak Wafy, mentorku yang sudah bersedia sharing singkat lewat video call meski kendala perbedaan waktu Indonesia-Mesir membuat kita pending 2 kali videocallnya. Tapi alhamdulillah singkat tapi mengena ya mbak percakapan kita.)


Friday, 8 May 2020

Kupu-kupu Cantik Mencari Cinta

Kepompong yang telah berpuasa 30 hari lamanya, kini telah menjelma kupu-kupu nan cantik menawan. Cantik saja ternyata tak cukup, kupu-kupu itu harus belajar agar semakin terampil mengepakkan sayapnya tuk arungi dunia. 

Perjalanan kali ini kami para kupu-kupu cantik diminta untuk menjadi guru dan murid, menjadi mentor dan mentee. Bunda dihadapkan kembali pada pilihan. Ini adalah sebuah persoalah yang rumit. Sebagai seorang yang sulit memilih, bunda menemui kendala dalam memilih bidang apa yang akan bunda pilih sebagai mentor dan mentee. 

Langkah awal adalah membaca satu per satu profil mentor yang ada pada daftar. Semakin banyak membaca, semakin bingung lah bunda. Pada tahapan lalu, bunda sudah pernah belajar manajemen waktu, parenting tepatnya membuat portofolio anak, dan juga public speaking. Rasanya bunda sedang tidak ingin belajar ketiga bidang itu. Tentang manajemen waktu sepertinya bunda sudah mendapatkan inti cara mengendalikan diri dalam manajemen waktu. Tentang ilmu parenting, bunda sedang ingin istirahat dari banyaknya teori ilmu parenting. Bunda sedang ingin membangun bonding yang baik dengan anak-anak selagi masa work from home (wfh) ini. Dijejali banya teori membuat bunda agak terbebani untuk mempraktekannya. Biar bunda praktekkan semua yang sudah pernah dipelajari dulu sebelum upgrade ilmu parenting lagi. Untuk ilmu public speaking juga sedang tidak menjadi prioritas.

Lalu bidang apa yang ingin bunda pelajari dari mentor-mentor cantik ini?

Bunda baca satu per satu, mulai dari bidang bisnis, parenting, menggendong, memasak, food preparation, traveling, MPASI, menggendong, mengaji dan masih banyak lagi.

Tiba-tiba bunda berhenti pada satu profil, tepatnya pada rangkaian kata "Al Qur'an Journaling.

Seperti ketika dulu bertemu dengan jodoh, bunda merasa langsung klik. 

Bunda pernah mendengar Al Qur'an Journaling dari salah satu teman di grup bullet journal Bunda Cekatan. Beliau setiap hari mencatat alis menjurnalkan satu ayat menarik yang dia pelajari. Tadabur Al Qur'an dan membuat refleksi diri dari itu. 

Ah rasanya akan sangat menyenangkan dan menenangkan ketika bunda berinteraksi setiap hari dengan Al Qur'an. 

Tanpa menunda, bunda langsung menghubungi mentor itu. 

Ternyata beliau berada nun jauh di belahan bumi lain. Mbak Wafy namanya, beliau berada di Cairo sekarang. Beliau seorang aktifis rupanya kalau melihat profil yang diberikan ketika kami berkenalan. Banyak pengalaman organisasi dan komunitas beliau. Selain itu, beliau memang sudah rutin mengisi kelas tadabur Alqur'an. Wuah, gak salah pilih mentor nih. Dan rupanya bunda dan mbak wafy pernah sama-sama ada dalam grup bullet journal tapi gak saling ngeh. Satu lagi, mbak Wafy ini sedang menekuni dunia kepenulisan. Sudah ada beberapa buku antologi hasil karya beliau. Semoga kami juga bisa berkolaborasi dalam dunia kepenulisan ya someday.
Nah, apa kabar mencari mentee?

Itu dia, bunda memutuskan untuk menjadi mentor dalam bidang keuangan keluarga. Tapi rupanya belum beruntung euy. Sampai sekarang belum juga mendapatkan mentee. 

Tapi it's ok lah. Mungkin sekarang belum saatnya untuk menjadi mentor. So, semangat dulu untuk menjadi mentee ya. 

Saturday, 18 April 2020

Atasi Kebosanan di Masa WFH


Sudah hampir sebulan kita bekerja dan sekolah di rumah. Kita gak pernah kemana-mana kecuali terpaksa, seperti belanja bahan makanan misalnya. Apalagi beban pekerjaan dari kantor Bunda di masa WFH ini bukannya berkurang tapi justru semakin banyak. Butuh semangat tinggi untuk menjalani semua.

Bosan, pasti terlintas. Tapi bagaimana cara mengatasinya? Agar hati tetap bahagia, emosi tetap terjaga jadi tetap bisa membahagiakan keluarga. 

Bunda mencari-cari cara agar tidak bosan di rumah saja. Kuncinya, bunda harus bahagia dulu sebelum membahagiakan lainnya.

Bunda menggali kembali apa yang disukai. Memasak dan membuat puisi. Memasak untuk keluarga dan melihat mereka lahap menyantap makanan itu membuat mata berbinar. Begitupun dengan membuat puisi. Dan sekarang bunda mencoba hal baru, bukan hanya membuat puisi tapi mencoba membuat musikalisasi puisi. 

Satu minggu puasa kepompong pekan ke-3 ini jadi lebih menyenangkan.

Berikut beberapa karya dan kegiatan Bunda di pekan ketiga puasa kempompong yang sukses memecahkan kebosanan di masa WFH plus membawa kebahagiaan untuk semua. 

Kamis, 9 April 2020

Puisi karya Bunda yang bisa dilihat di instagram @katanurulku

Nyore bersama keluarga setelah berjibaku dengan pekerjaan kantor, pekerjaan rumah dan pendampingan sekolah anak-anak. Menikmati secangkir teh lemon madu yang hangat plus sepiring lumpia bersama yang tercinta. Bahagia. 

Jum'at, 10 April 2020

Puisi Bunda di instagram @katanurulku

Anak-anak punya jadwal dan pembagian kerja sendiri untuk bersihkan aquariumnya. Adik bagian mengeluarkan air, membersihkan dinding kaca aquarium dan mengisi kembali

Mamas bagian mencuci semua pernak pernik yang ada dalam aquarium

Mau dikasih nama apa ya masakan bunda ini? Bistik daging? 

Sabtu, 11 April 2020

Bunda dapat tugas membuat kompilasi video ucapan ulangtahun dari teman-teman kantor untuk tante Dinar

Menu makan hari ini. Sayur bening bayam, sambal tomat, kepiting asam manis dan ikan goreng

Menu nyore pisang goreng coklat keju

Mengobati rindu pada teman-teman kantor, video call dulu
Minggu, 12 April 2020

Puisi bunda di instagram @katanurulku

Oseng kikil buncis, sambel kothok ikan pindang, bakwan sayuran 

Nyore bareng yang tersayang, masih dengan menu pisang goreng coklat keju

Senin, 13 April 2020

Meeting serasa reunian temu kangen

Selasa, 14 April 2020

Puisi karya bunda di instagram @katanurulku

Ayam bakar bumbu rujak yang membuat si adik melahap 3 potong ayam sekali makan. Hahahaha

Lumpia sosis sayuran mayonais

Nyore jadi kegiatan rutin semasa WFH

Rabu, 15 April 2020







Hasil karya krucils, Rujak Cireng. Bunda kaget pas dikasig tahu mereka mau buat cireng. Kemarin cuma bunda kasih tau video di youtube cara membuat cireng. Rupanya mereka penasaran, dan akhirnya masak bareng. Bunda bagian dokumentasi aja. Si ayah pun kaget, pulang kerja anak-anaknya lagi sibuk di dapur. Main comot aja yang baru diangkat dari penggorengan, ternyata rasanya enaaak. Good job Nak. 

Menu hari ini saat bunda terbayang makan di Solaria. Paket Udang yang isinya udang goreng tepung dengan saos hitam plus capcay sayuran. Sayang, bunda gak telaten buat plating. Maunya langsung santap aja. Hehe


Wednesday, 8 April 2020

Mengelola Waktu di Masa WFH

Pekan kedua puasa di kelas kepompong, bunda memilih untuk bisa mengelola waktu di masa work from home (WFH). Jujur membagi waktu di masa WFH adalah hal yang sulit bagi bunda. WFH ini serasa menguji kesaktian bunda untuk bisa membelah diri. Biasanya kalau di kantor kan ya cuma fokus ke pekerjaan, kali ini bunda harus bisa multifungsi di waktu yang bersamaan. Pekan lalu bunda puasa untuk gak ngomel tanpa alasan yang benar, tapi bunda mencari penyebabnya lagi, apa yang membuat bunda ngomel gak jelas. Yup, ternyata karena bunda sendiri belum tuntas mengatur waktu dalam menjalani hari-hari multifungsi ini.

Pekan kedua ini bunda mencoba untuk membagi waktu, pagi-pagi untuk pekerjaan rumah, lalu 'masuk kantor' sebentar, dilanjutkan fokus mendampingi anak-anak belajar, istirahat siang menyiapkan makan, menuntaskan pendampingan belajar anak, kalau sudah tuntas bunda baru bisa 'masuk kantor' lagi. Jadi malam hari tinggal menghitung kekurangan waktu 'masuk kantor' yang belum dibayar di malam hari.

Pengelolaan waktu ini harus dipilih oleh bunda karena mengerjakan pekerjaan kantor, pekerjaan rumah dan mendampingi belajar anak-anak dalam satu waktu itu sangat melelahkan dan menguras emosi bunda. 

Senin, 30 Maret 2020

Bunda masih dalam tahap mencoba memberlakukan pengaturan waktu yang baru. Berat sih, pesan WA dari kantor terus saja berbunyi di saat bunda mencoba 'keluar kantor' untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mendampingi belajar anak-anak dulu. Tapi alhamdulillah bisa dibilang cukup memuaskan percobaan hari ini.

Selasa, 31 Maret 2020

Predikat cukup memuaskan di hari kemarin lumayan jadi modal bunda untuk lebih semangat hari ini. Menjalani hari dengan pengaturan waktu yang sama dengan kemarin. Mencoba untuk sedikit cuek dengan pesan-pesan WA yang masuk. Membuat kandang waktu untuk setiap kegiatan ternyata cukup efektif hari ini.

Rabu, 1 April 2020

Alhamdulillah hari ini masih kondusif pengelolaan waktunya, malah bunda sempat belanja ke pasar bareng si ayah yang hari ini mulai WFH juga. Jadi bisa berbagi peran juga sama si ayah dalam pekerjaan rumah maupun pendampingan belajar anak-anak. Meski malam hari bunda harus lembur tapi setidaknya kondisi emosi bunda bisa lebih terkendali.



Kamis, 2 April 2020

Keberhasilan 3 hari kemarin seketika kacau hari ini. Kemarin di kantor ada rapat para pimpinan dan hari ini hasilnya dibagikan pada kami. Tumpukan tugas terpampang nyata di hadapan, seketika membuat bunda stres. Emosi bunda kacau seketika dan pengaturan waktu pun jadi kacau balau. Panik menghadapi daftar tugas yang ternyata malah lebih banyak dibanding bekerja di kantor, membuat semua kembali kacau.

Jum'at, 3 April

Kekacauan di hari kemarin harus segera diatasi. Bunda mencoba mengurai satu per satu tugas yang diberikan dari kantor. Memilah mana yang harus jadi prioritas dan mana yang bisa ditunda. Mencoba menyusun semua tugas, diurutkan satu per satu berdasarkan tenggat waktunya. Alhamdulillah kepanikan hari kemarin bisa diatasi. Hari ini bunda kembali beraktivitas dengan tenang, bahkan bisa menyajikan masakan request si ayah, tongseng.


Sabtu, 4 April 2020

Benar memang kata orang, ketika kita bisa menguasai waktu maka yang lain akan lancar mengikuti. Hari ini meski bunda harus lembur mengerjakan tugas kantor yang urgent untuk diselesaikan, tapi bunda masih bisa memasak makanan enak favorit keluarga. Bunda juga merasa menjalani semuanya dengan bahagia jadi interaksi dengan anak-anak dan si ayah pun aman terkendali tanpa emosi yang tak berarti.





Minggu, 5 April 2020

Alhamdulillah hari ini juga berjalan dengan lancar. Bunda berkebun dari pagi sampai siang. Bersama si ayah, kami merapikan taman depan dan taman belakang. Menanam bibit buah-buahan yang sudah waktunya dipindah ke planter bag. Setelah jam makan siang, bunda kembali berkutat menyelesaikan tugas kantor yang urgent untuk dituntaskan segera dan hati bunda tetap bahagia. 


Sunday, 29 March 2020

Puasa Ngomel Tanpa Alasan yang Benar


Puasa minggu pertama di kelas kepompong sengaja milih puasa ngomelin anak tanpa alasan yang benar.

Puasa minggu pertama ini bertepatan dengan awal masa Work from Home (WFH). Butuh adaptasi secara pembagian waktu, tenaga dan emosi. Bunda memiliki peran bukan hanya ganda tapi berlapis-lapis. Memgerjakam pekerjaan kantor, mengurusi rumah, mendampingi belajar anak dalam waktu yang bersamaan tanpa ada partner di rumah karena ayahnya masih harus kerja dan kami tanpa asisten rumah tangga. Ini adalah kenikmatan yang luar biasa.

Empat hari pertama, kondisi emosi bunda masih sangat labil. Masih sering ngomelin anak-anak tanpa alasan yang benar. Ngomel karena melihat semua perilaku dan pekerjaan anak dari perspektif bunda, bukan dari ukuran mereka. Juga ngomel karena bunda sendiri yang gak tuntas dalam pembagian waktu, tenaga, pikiran, dan emosi.

Kondisi baru mulai lebih terkendali di tiga hari terakhir saat bunda berusaha untuk selalu sadar diri ketika berkomunikasi dengan anak-anak. Sadar diri untuk tidak termakan emosi. Dan mungkin juga disebabkan bunda mulai beradaptasi untuk bekerja di rumah dengan segala perannya. 

Thursday, 26 March 2020

Mengagumi Mereka


Bismillah,

Memasuki hari ketiga tantangan cekatan menjadi bunda yang memanusiakan anaknya. Tujuannya adalah untuk menyadarkan diri bunda kalau anak itu punya perasaan, pikiran dan keinginan sendiri yang gak selamanya terus bisa kita atur sesuai cara pandang kita, orangtua. Perasaan bunda hari ini jauh lebih rileks dari hari sebelumnya karena tantangan hari ini adalah:

Poto dari instagram @anakjugamanusia
Pernah gak setelah ngomelin atau marahin anak trus kita mandangin wajah mereka waktu tidur dengan sejuta penyesalan di dalam dada?

Pasti pernah ya, semarah apapun kita akan luluh dan menyesal saat melihat wajah polos mereka dalam lelap. Melihat mereka terpejam biasanya akan langsung muncul bayangan-bayangan kebaikan dari mereka yang akan menghapus kemarahan bahkan mampu memunculkan tangisan.

Sayangnya, seringkali kita baru menemukan hal-hal baik yang bisa kita kagumi dari mereka setelah omelan dan kemarahan kita meledak. Bayangkan, betapa baiknya anak-anak. Setiap hari kita omeli, kita marahi, tapi mereka tetap tersenyum dan memeluk kita ketika malam menjelang. 

Tantangan ini membuat bunda berusaha untuk selalu dalam posisi sadar dan ingat untuk mengagumi anak-anak. Jujur, bunda sering sekali merasa frustasi karena apa yang dikerjakan anak-anak tidak sesuai dengan kemauan, aturan atau standar bunda. Tapi hari ini, bunda belajar untuk melihat dari sisi kebaikan mereka. Biarkan mereka menjadi yang "sebenarnya" bukan yang "seharusnya. 

Bunda mencoba mengabadikan dalam poto beberapa kegiatan anak-anak hari iniyang membuat bunda kagum pada mereka. 

Mamas sedang piket nyapu dalam rumah
  
Adik sedang piket siram tanaman
Inilah yang dilakukan anak-anak setiap hari. Mereka dapat jadwal piket di rumah setiap hari. Ada 2 macam tugas, yang pertama adalah beresin, nyapu dan ngepel dalam rumah dan teras belakang juga nyiramin taman belakang, yang kedua adalah nyapu teras, nyapu garasi, ngepel teras, nyiramin taman depan dan membuang sampah dari dapur ke tong sampah depan. Mereka akan bertukar tugas piket seminggu sekali, jadi misal minggu ini mamas piket dalam rumah dan adik piket luar rumah, minggu depan gantian mamas yang piket luar rumah dan adik piket dalam rumah. Kalau hari sekolah, biasnaya mereka bagi waktu sendiri mana yang bisa dilakukan sebelum berangkat sekolah dan mana yang akan dilakukan sepulang sekolah atau sore hari. Kalau sekarang ketika mereka sekolah di rumah, semua dilakukan di pagi hari. 

Hal pertama yang membuat bunda kagum sama mereka adalah tanggung jawab mereka dalam melaksanakan piket ini. Mereka benar-benar melaksanakan apa yang sudah kami sepakati. Ya meski sesekali bunda masih perlu mengingatkan, tapi mereka tergolong sangat bertanggung jawab dengan amanah piket ini. Hal yang luar biasa bagi bunda.



Adik pengen maem mi rebus yang jatahnya hanya seminggu sekali. Bunda setujui asal adik mau masak sendiri. Kalau ada kesulitan baru bunda akan bantu
Hal kedua yang membuat bunda kagum pada anak-anak hari ini adalah kemandirian mereka. Ceritanya pagi ini mereka ingin makan mi rebus yang jatahnya hanya boleh seminggu sekali. Bunda setujui dengan syarat mereka masak sendiri. Bunda hanya akan ke dapur membantu mereka kalau ada kesulitan. Sepakat dengan itu, Mamas yang memang hobi masak langsung terjun ke dapur. Nah, si Adik nih yang masih suka maju mundur nyemplung ke dapur akhirnya maju juga demi semangkuk mi rebus. Dan berhasil, bunda hanya bantu menuang mi dengan kuah panas ke mangkuk saja. Good job nak!!

Mamas abis sarapan, kasih sarapan buat Sammy si kura-kura.
Kekaguman ketiga adalah kepedulian anak-anak pada hewan peliharaan. Kami punya 3 kolam ikan dan 1 aquarium. Anak-anak sangat peduli dengan peliharaannya, baik koi di kolam depan, nila, patin, kura di kolam dalam, ikan lele di kolam belakang maupun ikan-ikan hias di aquarium. Seperti pagi ini, setelah sarapan Mamas gantian ngasih sarapan buat si Sammy. Dia nyuapin 2 lembar kubis untuk kura-kura kesayangannya. Sore tadi juga Mamas dan Adik nguras dan membersihkan aquarium, katanya harus dikuras dan dibersihkan seminggu sekali biar airnya tetap bersih dan ikannya gak mabok. Mamas bagian mengeluarkan air dari aquarium ke ember menggunakan pompa dan mencuci tanaman hiasnya, lalu adik bagian mengisi aquarium dengan air yang baru. Kerjasama yang mereka bagi sendiri. Sayang bunda lupa untuk mendokumentasikannya. 


Berjemur sambil mengerjakan PR Kumon

Selama bekerja dan sekolah di rumah, jam 10an adalah jadwal kami untuk berjemur. Biar gak hanya duduk diam, kami memanfaatkan waktu untuk mengerjakan tugas. Bunda dengan pekerjaan kantor dan anak-anak dengan mengerjakan PR Kumon. Tugas selesai, berjemur untuk kesehatan tubuh pun terlaksana. Meski adik sering bilang panas...panas...udah 15 menit belum... tapi tetap saja dia duduk manis di teras karena bunda sudah menjelaskan apa pentingnya kita berjemur terutama di masa wabah virus seperti ini.


Mamas dan Adik sedang menyimak materi Gaya dan Gerak dari youtube
Mamas hari ini dapat tugas untuk mempelajari tentang gaya dan gerak dari youtube. Dan seperti biasa si Adik selalu ingin tahu apa saja yang dipelajari sama Mamas. Jadilah tugas anak kelas 4 ini disimak pula sama di anak kelas 3. Bahkan kadang Adik membantu menjelaskan ketika Mamasnya ada yang gak paham. Belajar bersama judulnya ya nak.

Mamas membantu bunda membuat lumpia
Koki cilik bunda ini memang hobi ke dapur sejak kecil. Semakin besar dia semakin terampil di dapur. Apalagi kalau boleh memilih antara mengerjakan PR atau membantu bunda di dapur, gak perlu ditanya deh jawabannya apa. Karena itu, bunda mencoba untuk terus mengasah ketrampilan Mamas di dapur biar menjadi satu sumber kekuatan yang bisa diandalkan nantinya.


Bermain bersama
Beginilah mereka setiap harinya, kadang akur bermain bersama, kadang baku hantam sampai bundanya puyeng. Tapi baiknya hati anak-anak, beranteman sebentar setelah itu mereka ya akur lagi kayak gini. Alhamdulillah. 


Untuk tantangan hari ini nilai bunda adalah Very Good!!

Yeay, semangat. Semoga besok lebih semangat berproses menjadi bunda yang lebih baik lagi, menjadi bunda yang lebih memanusiakan anak-anaknya. 

#tantangan30hari #kelaskepompong #hari3 #bundacekatan #institutibuprofesional #portofolioanak