Showing posts with label Resensi Buku. Show all posts
Showing posts with label Resensi Buku. Show all posts

Sunday, 25 March 2018

Resensi Buku: Keluarga Kita, Mencintai Dengan Lebih Baik


Judul: Keluarga Kita, Mencintai Dengan Lebih Baik

Penulis: Najelaa Shihab

Penerbit: Buah Hati, imprint dari Penerbit Lentera Hati

Kota Penerbitan: Tangerang Selatan

Tahun Terbit: 2017

Cetakan: Kedua, Oktober 2017

Ketebalan:196 halaman

ISBN: 978-602-7652-94-1

Mengangkat semangat "Mencintai Dengan Lebih Baik", buku ini membahas tuntas tentang cara pengasuhan yang baik. Dalam buku ini kita diajak memahami bahwa pendidikan itu bukan hanya tentang anak apalagi sekolah, tapi tentang keluarga. Pendidik pertama dan utama adalah keluarga. Oleh karena itu buku yang ditulis Najelaa Shihab ini menuangkan semua hal yang bisa dipelajari oleh orang tua untuk bisa menerapkan pola asuh yang lebih baik pada anak-anaknya. Bukan bertanya seberapa banyak cinta yang sudah diberikan pada anak tapi bertanya bagaimana cara mencintai anak dengan lebih baik. 

Wednesday, 10 January 2018

Review Buku: Jangan-Jangan Kita Berjodoh


Beberapa waktu lalu saya mendapatkan hadiah buku ini dari seorang sahabat, lengkap dengan tanda tangan penulisnya. Ternyata tak sampai disitu, sahabat saya membawa serta sang penulis datang ke rumah. Alhamdulillah.

Buku ini adalah hasil karya teman sejawat saya. Menjadi seorang statistisi tidak membuat kami serta merta hidup dalam gelimang angka dan hitungan saja setiap harinya. Teman saya ini adalah salah satu penulis handal di instansi kami. Kelebihannya, tulisan Sobar D. Prabowo ini sudah nampang di jajaran best seller toko-toko buku kesayangan Anda. Ada rasa bangga tersendiri saat mengunjungi toko buku, saya melihat karyanya dipajang di deretan terdepan. 

Buku berjudul 'Jangan-Jangan Kita Berjodoh' ini tergolong buku yang ringan tapi sarat makna dan hikmah. Sobar menyampaikan pengalaman-pengalamannya dalam dunia 'perjodohan' dan banyak pesan berharga di dalamnya yang ditulis dengan bahasa yang tidak menggurui. Bisa dibilang buku ini mengupas tuntas tentang cara mendapatkan jodoh yang baik. 

Buku ini cocok sekali dibaca anak-anak jaman now yang sering dilanda kegalauan karena cinta. Agar mereka tahu bahwa jodoh tidak didapatkan dari jalan pacaran saja. Saya tertarik pada sebuah kalimat di cover belakang buku ini, "Untuk mencintai, kamu nggak harus jatuh terlebih dahulu. Dan untuk menikah, kamu nggak harus pacaran seperti itu."

Mengena sekali kan kalimat itu? 

Buat teman-teman yang sedang menantikan atau mencari jodohnya, baca deh buku ini. Kalian akan mendapatkan tips dan trik kece untuk menjemput jodoh terbaik kalian. Dengan satu catatan, "Menjemput jodoh lewat jalan aman, tak perlu lewat jalan pacaran."

Nah untuk pembaca seperti saya yang alhamdulillah sudah bertemu jodohnya, buku ini bisa jadi hiburan. Ringan dan membuat saya tersenyum sendiri. 

Saya sangat suka gaya penulisan teman saya ini, ringan, gak ribet, mudah dipahami tapi meninggalkan pesan yang penuh arti.

Kalau Anda berencana memberi hadiah pada teman, saudara atau tetangga yang sedang menantikan jodohnya, langsung deh pergi ke toko buku dan beli buku ini. 

#tulisannurulku #tulisannurulku2018 #nurulkustory #menulisasyikdanbahagia #perempuanpunyakarya #perempuanBPSmenulis @30haribercerita #30haribercerita #30hbc #30hbc2018 #30hbc1810 #odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday9

Monday, 9 January 2017

Tentang Kamu

Tentang Kamu


Tentang Sri Ningsih.



Cerita yang luar biasa.
Awal membaca buku ini, saya menutupnya setelah membaca beberapa halaman. Rasanya terlalu berat dan penuh masalah. Saya tipikal pembaca yang mudah terbawa suasana hatinya oleh cerita yang saya baca. Jadi saat membaca buku ini di halaman-halaman awal rasanya saya takut untuk melanjutkan. Akan berat hari saya.
Tapi karena saat itu saya sudah kehabisan bahan bacaan, saya putuskan untuk melanjutkan membacanya. Dan ternyata sungguh luar biasa alur cerita buku ini. Isinya kompleks. Banyak pelajaran berharga yang bisa kita pelajari dari buku ini. Tentang keluarga, tentang kerja keras, tentang cinta dan tentang banyak pelajaran kehidupan lainnya. Selain itu, membaca buku ini juga serasa membaca buku detektif yang sedang menyelidiki satu kasus. 
Buku ini sukses membawa semangat tersendiri untuk saya dan juga sukses membawa saya untuk berkeliling dunia lewat imajinasi buku ini.
Recomended book.

Tuesday, 3 January 2017

Dilan dan Milea

Dilan dan Milea

Buku yang berat. Saat membaca buku-buku ini rasanya saya jadi lebih sering menghela nafas panjang.

Buku ini sungguh sangat menguras emosi. Mampu membawa kita untuk ikut masuk ke dalam sebuah mesin waktu dan kenangan.

Buku yang ditulis dengan bahasa ringan tapi membawa rasa yang berat.

Recomended books deh pokoknya.

"Cinta itu indah. Jika bagimu tidak, mungkin karena salah milih pasangan."

(Dilan, 1990)

"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu saja."

(Dilan, 1990)

"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli."

(Milea, 1990)

(NurulKu, 2 Januari 2017)


The Best of Catatan Dodol Calon Dokter


Ringan dan menyenangkan.
Menceritakan tentang keseharian para ko-as, para calon dokter yang dikemas dengan ringan dan santai. Mungkin selama ini kita selalu membayangkan keseharian seorang dokter penuh dengan hal-hal serius. Tapi buku ini menceritakan sisi lain dari keseharian seorang dokter.
Dokter juga manusia.

(NurulKu, 2 Januari 2017)

Milea, Suara dari Dilan


Siapa yang diam-diam pernah berharap mendapat klarifikasi tentang sebuah cerita dari masa lalu?

Siapa yang diam-diam menyimpan berjuta pertanyaan yang harusnya dijawab oleh seseorang dari cerita dimasa lalu?

Mungkin banyak yang diam-diam pernah berharap mendapat klarifikasi tentang sebuah cerita dari masa lalu.

Mungkin banyak yang diam-diam menyimlan berjuta pertanyaan yang harusnya dijawab oleh seseorang dari cerita dimasa lalu.

Tapi gak banyak orang yang beruntung bisa mengungkapkan dan mendapatkan jawabannya.

Rasanya lebih baik semua tetap dibiarkan saja  biarkan cerutanya tersimpan dengan diam-diam di bawah bantal.

(NurulKu, 2 Januari 2017)

Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1991


Seperti ikut masuk ke dalam mesin waktu.
Ahhh ....

Masa lalu memang terlalu bahaya untuk terus dikenang. 

Cukuplah simpan saja ceritanya di bawah bantal.

(NurulKu, 2 Januari 2017)