Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts

Sunday, 1 April 2018

Matematika Lumpia


Masih edisi liburan long weekend bersama keluarga ke Jogja. Tujuan kuliner pertama kami begitu memasuki kota gudeg ini adalah Jejamuran. Rumah makan satu ini memiliki konsep yang menarik, menyajikan menu serba jamur. Anak-anak suka sekali karena memang mereka di rumah selalu semangat kalau saya memasak dengan bahan dasar jamur. 

Sah satu menu favorit anak-anak di rumah adalah lumpia jamur. Di sini pun kami memesan menu tersebut, ingin tahu bagaimana bedanya lumpia jamur di sini dibanding buatan saya. Ternyata satu porsi isinya ada 3 lumpia jamur. Kami pun memesan lagi 2 porsi untuk suguhan teman-teman yang nanti akan main ke hotel. 

"1 porsi isi 3 lumpia jamur, kalau Ummi pesan 1 porsi untuk dimakan di sini dan 2 porsi untuk dibungkus, berapa jumlah semua lumpia jamur yang Ummi pesan?" tanya saya tiba-tiba pada anak-anak.

Anak-anak selalu antusias ketika saya melemparkan pertanyaan semacam ini. Mereka seketika sibuk dengan mesin hitung di atas kepala. Wajah keduanya mendadak serius. 

"Sembilan" serempak mereka memberikan jawaban. 

Saya pun kembali bertanya, "Kok bisa sembilan jawabannya?"

"Kan 3 tambah 3 tambah 3." kata anak mbarep. 

Anak ragil pun menyampaikan argumennya, "Iya kan 1 porsi ditambah 2 porsi itu jadi 3 porsi. Isinya 3 lumpia. Jadi 3 x 3 sama dengan 9."

"Nah kalau 1 porsi sudah habis kita makan di sini, berapa lumpia nanti yang kita bawa ke hotel?" saya masih melanjutkan pertanyaan.

Anak-anak kembali menjawab dengan serempak, "Enam". 

Mereka tampak tersenyum dengan bangga karena sudah berhasil memecahkan soal yang saya ajukan tentang jumlah lumpia. Saya dan suami pun tersenyum bahagia karena mengetahui logika matematika mereka sekeren itu. 

Begitulah anak-anak, mereka akan lebih senang kalau pelajaran disampaikan dalam suasana dan cara yang lebih seru. Selama ini banyak yang menganggap matematika adalah pelajaran yang mengerikan karena anak-anak belum memahami apa manfaat matematika dalam dunia nyata. Padahal dalam keseharian, sebenarnya mereka selalu bertemu dan berinteraksi dengan matematika. 

Dengan menyertakan matematika dalam keseharian, anak-anak akan lebih memahami kalau pelajaran yang satu ini sangat berguna. Kami selalu menyampaikan pesan pada mereka selepas berinteraksi dengan matematika dalam dunia nyata, "Wuah ternyata belajar matematika sangat berguna ya. Coba kalau kita gak belajar matematika, mana bisa menghitung semua ini." 

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day3
#30DWC
#30DWCJilid12
#Squad3
#Day11
#Anak
#ODOPbatch5
#KelasNonFiksi
#Day1


Sunday, 11 February 2018

Lolong Adventure

Keluarga Subagiyo jalan-jalan ke Lolong Adventure

Assalamu'alaikum

Keluarga Subagiyo hari ini jalan-jalan ke Lolong Adventure, Kabupaten Pekalongan. Sebuah perjalanan yang gak direncanakan. Tadi pagi saya dan anak-anak ikut Pak Bojo ke 'Car Free Day (CFD) Kajen, Kabupaten Pekalongan. Pak Bojo sedang ada acara sosialisasi Gebyar Lelang di sana. Nah sepulang acara kita langsung mampir ke Lolong Adventure ini.

Apa itu Lolong Adventure?

Lolong Adventure adalah kawasan wisata alam yang berlokasi di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Obyek wisata yang dikelola oleh para pemuda karang taruna Desa Lolong ini menyediakan berbagai wahana rekreasi alam yang super seru terutama bagi para petualang. Ada beberapa wahana rekreasi alam yang dikembangkan oleh Lolong Adventure yaitu rafting (arum jeram), river tubing, outbound, dan camping. Kalau gak ingin mencoba semua wahana itu, kita juga bisa kok duduk-duduk di gazebo atau bermain air di pinggir sungai yang sangat jernih dan berarus deras ini. Membawa bekal untuk makan bersama keluarga menjadi pilihan yang menyenangkan juga. 

Lolong Adventure berjarak sekitar 22 km dari pusat Kota Pekalongan. Teman-teman dari luar kota bisa memanfaatkan moda transportasi bis atau kereta api ke kota batik ini. Setelah itu bisa melanjutkan perjalanan ke Desa Lolong menggunakan Go Car, Grab atau taksi. Tarif Go Car ke sana sekitar 79 ribu saja dari stasiun Pekalongan.

Memasuki Desa Lolong kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Sepanjang perjalanan kita akan menemukan deretan pohon durian karena desa ini adalah surganya durian di Pekalongan. Kalau lewat desa ini kita harus hati-hati ya, jangan lupa toleh kanan kiri siapa tahu kejatuhan durian. Hehe

Nah, posisi Lolong Adventure ada di dekat balai desa dan posisinya di pinggir jalan besar jadi akses masuknya sangat mudah. Hanya saja untuk parkir belum tersedia lahan khusus. Kita bisa parkir di sepanjang jalan desa yang sudah beraspal bagus.

Salah satu spot foto yang bagus di Lolong Adventure
Sesampainya di wahana wisata alam ini kita akan disambut dengan udara sejuk, pemandangan alam indah dan suara arus sungai yang menderu. Wahhh, suasana ini sangat menyenangkan bagi kita yang benar-benar ingin refreshing atau melepaskan diri sejenak dari hingar bingar suasana kota. Kita hanya membayar 3 ribu rupiah saja untuk memasuki wahana wisata alam Lolong Adventure. Ada area berumput hijau yang cukup luas di sepanjangan bantaran sungai. Area ini biasanya digunakan untuk camping. Ada beberapa gazebo yang disediakan untuk kita sekedar duduk-duduk bersama keluarga atau teman-teman sambil menikmati derasnya arus sungai yang sangat jernih. Ada juga beberapa mainan anak-anak seperti ayunan yang disediakan di sini. 

Sungguh pemandangan alam yang luar biasa. 

Bagi teman-teman yang suka fotografi atau sekedar selfi, sediakan memori yang cukup lapang pada kamera kalian ya. Karena tak akan bosan untuk terus jeprat jepret dengan pemandangan seindah ini. 

Bagi kita yang ingin sekedar jalan-jalan tanpa menikmati wahana petualangan di sini tetap bisa bermain air kok di pinggiran sungai. Airnya jernih, dingin dan sejuk sekali. Untuk yang membawa anak-anak harus hati-hati ya, usahakan selalu dalam penjagaan kita karena kalau terlalu ke tengah arusnya deras sekali.

Bermain di pinggir sungai bersama keluarga

Well, sekarang kita akan memberi informasi yang pasti paling ditungu-tunggu. Tentang tarif dari setiap wahana seru yang ada di Lolong Adventure. Untuk camping, dikenakan tarif 75 ribu per orang dengan fasilitas camping ground river, tenda doom, matras, sleeping bag, lampu tenda, toilet dan mushola. Tarif outbound 15 ribu saja per orang dengan fasilitas dokumentasi, asuransi, guide, safety equipment, dan 1 game. Kalau kita ingin rafting jarak tempuh 12 km dengan fasilitas rafting equipment, guide, rescew team, asuransi, dokumentasi, air mineral dan snack kita dikenai tarif 185 ribu per orang. Sedangkan untuk tarif rafting jarak tempuh 9 km adalah 150 ribu per orang dengan fasilitas yang sama dengan rafting jarak tempuh 12 km. Selain rafting, Lolong Adventure juga menyediakan wahana tubing dengan jarak tempuh 4 km dan 3 km dimana masing-masing tarifnya 100 ribu dan 60 ribu. Untuk tubing fasilitas yang didapatkan adalah air mineral, dokumentasi, asuransi, guide, rescew team dan transportasi lokal.

Untuk menikmati semua wahana seru tadi, kita bisa melakukan reservasi terlebih dahulu melalui official website Lolong Adventure. Tentukan jadwal dan wahana apa saja yang ingin kita nikmati di sana. Oh ya, untuk semua wahana yang sudah saya sebutkan tadi minimal reservasi adalah untuk 4 orang. Jika kurang dari 4 orang maka kita diharuskan membayar untuk tarif 4 orang.

Durian Lolong, 150 ribu untuk 7 buah durian lezat ini.

Ajak teman untuk ramak-ramai ke sini agar semakin seru liburan kita. Banyak acara outbound atau gathering kantor yang diadakan disini lho. Karena selepas menikmati semua wahana yang ada, kita bisa melanjutkan petualangan dengan berburu durian. Desa Lolong ini surganya durian di Pekalongan. Durian di sini dijamin murah dan mantab rasanya. Sepanjang jalan kita akan dengan mudah menemukan gubuk-gubuk penjual durian. Kalau kita beruntung juga bisa ketiban duren. Hehe

Jadi buat teman-teman yang merencanakan liburan tahun ini, segera periksa agenda dan langsung deh lakukan reservasi di Lolong Adventure di Kabupaten Pekalongan.


#odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday41
#onedayonepost #ODOPbatch5 #ODOPday20
#PerempuanBPSMenulis #MenulisAsyikdanBahagia #15haribercerita #harike9

Friday, 12 January 2018

Kota Pekalongan



Kota Batik di Pekalongan, begitu lirik salah satu lagu dari band terkenal, SLANK. 

Ya, buat kalian yang mau berbelanja batik dengan harga dan kualitas kece pastinya harus datang ke Kota Pekalongan. Kalian bisa datang ke Pasar Grosir Setono yang terletak di jalur utama Pantura. Disana kalian akan dimanjakan dengan berbagai macam hasil kreasi batik mulai dari kain, daster, kemeja, sprei dan masih banyak lagi. Untuk harga jangan khawatir kebobolan deh kantongnya. Daster yang adem nyaman buat para mamaster, mama mama berdaster, start from 25ribu saja. Tinggal pilih motif, warna, model, ukuran dan dijamin bingung mau pilih yang mana. Karena sekali masuk ke Pasar Grosir Setono dijamin ingin borong semuanya. 

Kalau sudah puas jalan-jalan mengelilingi Pasar Grosir Setono dan memborong aneka batik, jangan lupa ya untuk berburu kuliner khas Kota Pekalongan. 

Kalau siang, enaknya makan Tauto. Soto khas Kota Pekalongan yang berwarna merah karena ada campuran tauco ini wajib dicoba kalau kalian sudah ada di Kota Pekalongan. Tauto ada yang disajikan dengan daging sapi, kerbau, maupun daging ayam. Soto Tauto yang terkenal antara lain Soto Kunawi di Klego gang 5 atau juga Soto Tauto yang ada di sebrang RS Khodijah. 

Kalau malam, kalian bisa mampir ke warung-warung lesehan yang menyediakan sego megono. Apa itu? Megono adalah olahan kuliner dari nangka muda yang dicincang sampai halus lalu diurap dengan parutan kelapa. Biasanya di warung-warung lesehan, nasinya sudah diberi megono dan dibungkus daun dengan ukuran kecil-kecil mirip dengan ukuran sego kucing. Untuk lauknya kita bisa memilih sendiri mulai dari sambal, tempe goreng yang disajikan panas, pete bakar, pepes tahu, ikan panggang kuah santan, dan masih banyak lagi. 

Kalau sudah kenyang dengan sego megono dan aneka lauknya kalian bisa lanjut menikmati malam sambil nyeruput Kopi Tahlil. Kopi ini merupakan akulturasi budaya antara Jawa dan Arab. Kopi ini mengandung rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan, batang serai, dan pala yang konon katanya bisa mendongkrak energi yang kelelahan setelah seharian bekerja. 

#tulisannurulku #tulisannurulku2018 #nurulkustory @30haribercerita #30haribercerita #30hbc #30hbc18 #30hbc1812 #30hbckota #odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday12

Tuesday, 9 January 2018

Memaknai Rejeki Bukan Dari Jumlah Tapi Berkah

Jangan pernah iri dengan kesuksesan orang lain terutama dalam hal karir dan materi. Kesuksesan terbesar seorang wanita adalah ketika anaknya sholeh, sukses dan bahagia. Lanjutkan untuk fokus pada keluarga, lanjutkan belajar agama dan lanjutkan belajar menjadi istri dan ibu yang lebih baik kedepannya. Rejeki itu Allah yang mengatur,  kalau kita ikhlas dan tawakkal insya Allah mendapatkan rejeki yang lebih baik. Ingat, lebih baik itu bukan berarti lebih banyak. Secara jumlah mungkin tidak lebih banyak tapi secara keberkahan akan dirasakan berbeda. 

Rangkaian kata yang mendinginkan hati dan menenangkan jiwa. Thanks a lot Pak Bojo karena beliau selalu tahu bagaimana menaklukkan keras kepala, moody, dan sifat-sifat unik lain yang ada dalam diri sang istri. Beliau selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk menyuntikkan nasihat, motivasi bahkan evaluasi. 

Dan ini adalah alasan kenapa saya menyukai perjalanan. Karena quality time kami justru ada pada saat beliau di balik kemudi dan saya menjadi navigatornya. Kami bisa membicarakan banyak hal, tentang kita, tentang anak-anak, tentang keluarga, tentang cita-cita bahkan tentang kerbau yang mencari makan di pinggir sawah. 

Sepanjang perjalanan rihlah, saya selalu diajarkan untuk mengamati dan mensyukuri. Saat kemarin kami melewati daerah dataran tinggi dengan sayur mayur yang tumbuh subur, Pak Bojo berkata, "Betapa Allah merahmati tanah ini". Tidak semua tanah di dataran tinggi nyatanya bisa sesubur ini. Hikmahnya, semua kendali ada padaNya. Kita manusia hanya bisa berusaha untuk menjadi makhluk pilihanNya. 

Saat melewati pasar dengan berjejer-jejernya pedagang kaki lima, Pak Bojo kembali berkata, "Lihatlah, Allah memberkan rejeki pada siapa yang mau berusaha". Sebanyak itu pedagang yang berjualan disana dan mereka punya takaran masing-masing tentang rejekinya. Lagi-lagi kembali diingatkan, Allah yang mengatur semuanya. Kita manusai hanya berusaha dan berdo'a. 

Obrolan demi obrolan selalu mengalir ringan sepanjang perjalanan. Kembali juga diingatkan tentang keputusan empat tahun lalu dimana saya memilih untuk melepaskan jabatan. Saya memilih untuk segera mengajukan pindah ikut suami yang dimutasi ke Jawa dan melepaskan jabatan yang diincar banyak orang. Dulu Pak Bojo berkata, "Jangan pernah khawatir tentang rejeki, Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Bahkan dari jalan yang tak disangka-sangka". Dan itu benar adanya, alhamdulillah meski tak lagi menyandang jabatan, meski harus berpanas-panas turun ke lapangan nyatanya hati ini jauh lebih nyaman. 

Rejeki memang bukan hanya tentang banyak atau tidak tapi tentang sebuah keberkahan. 

#tulisannurulku2018
#nurulkustory
#menulisasyikdanbahagia
#perempuanpunyakarya
#perempuanBPSmenulis
@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc
#30hbc18
#30hbc1809
#odopfor99days
#odopfor99days2018

#odopday8

Sunday, 7 January 2018

Rihlah Ajang Mensyukuri Karunia Illahi

Alhamdulillah, bersyukur dipertemukan dengan Pak Bojo yang suka mengajak istri dan anak-anaknya mbolang.

Membawa kami menelusuri jalanan kadang perkotaan kadang pedesaan, kadang pantai kadang pegunungan.

Selalu ada rasa syukur yang luar biasa dalam setiap perjalanan. Seperti kemarin, perjalanan ke Guci, Tegal lalu dilanjutkan dengan perjalanan ke Purworejo. Kali ini kami melewati daerah perbatasan Pemalang - Purbalingga di sisi yang belum pernah kami lewati sebelumnya. 

Daerah dataran tinggi Belik berkabut dengan udara yang sangat segar. Sayur mayur tumbuh subur bahkan di halaman rumah pun tak ada tanah yang menganggur. Betapa Allah memberikan berkah luar biasa berupa tanah subur untuk warga di sana. 

Kaki Gunung Slamet dengan pemandangan indah. Bagaikan negeri di atas awan. Sebagian besar anak-anak sekolah berjalan dengan memakai jaket tebal meski jarum jam menunjukkan pukul 12 siang. 

Banyak kawasan wisata disana. Titik pendakian Gunung Slamet, kampung agrowisata, petik strawbery, dan beberapa tujuan wisata yang tak sempat saya catat namanya karena terlalu fokus menikmati keindahan alam Sang Pencipta.





Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu, dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. 

(QS: Luqman 10)

#tulisannurulku
#tulisannurulku2018
#nurulkustory
@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc
#30hbc18
#30hbc1807
#odopfor99days
#odopfor99days2018
#odopday6

Saturday, 6 January 2018

Jalan-jalan Bareng Mbah Uti



Alhamdulillah, bersyukur sekali Uti diparingi nikmat sehat. Rasanya senang sekali melihat Uti bahagia bisa jalan-jalan bersama cucu-cucunya.

Mataku berbinar-binar melihat Uti tertawa lepas bermain air bahkan naik prosotan bareng cucu-cucunya. 
Masya Allah, sehat selalu ya Uti.

Dulu selalu ingin suatu saat nanti bisa mengajak ibu jalan-jalan seperti ini bersama cucu-cucunya. Alhamdulillah sekarang ibu pasti tersenyum cerah di surga melihat aku bisa bahagia jalan-jalan bersama ibu mertua seperti ini. 


#nurulkustory 
#tulisannurulku
#tulisannurulku2018
#tulisannurulku2018_6
@30haribercerita 
#30haribercerita 
#30hbc
#30hbc18
#30hbc1806

Saturday, 4 November 2017

Beburu Durian

Kemarin ada pemberitahuan kalau hari ini akan ada pemadaman listrik dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Lama kan? Nah daripada bete di rumah bingung mau ngapain dan kepanasan juga, ayam ummi akhirnya memutuskan untuk berburu durian. 

Kali ini kita akan berburu durian ke Pasar Doro, salah satu sentra penghasil durian di Pekalongan. Untuk sampai ke Pasar Doro kita menempuh jarak sekitar 16 km dari sekolahnya krucils. Tadi kita langsung berangkat dari sekolah setelah jemput krucils. Jadi dari sekolah sampai ke Pasar Doro itu sekitar setengah jam lah. Cuma kita tadi pasang GPS nya pas udah nyampe di Pasa Kedungwuni jadi di capture GPS nya jaraknya cuma 9,7 km.

Ummi pernah sekali ke pasar ini waktu bareng rombongam kantor berburu durian juga. Tapi karena sudah agak lama dan hanya jadi penumpang di bagian belakang saja, agak lupa jadinya sama rutenya. Makanya kita harus pakai bantuan GPS. 

Jalan menuju kesana sudah bagus dan mulus, kayaknya sih baru diaspal. Pemandangannya juga masih seger karena kanan kiri kulihat saja banyak padi di sawah ha ha (bacanya jangan sambil nyanyi ya). 

Sesampainya di Pasar Doro agak deg deg an karena kita gak melihat gunungan durian seperti ekspektasi kita. Ada sih satu dua penjual durian yang menurut kita bakal sama aja harganya dengan di kota kalau cuma segitu aja penjualnya. Tapi berhubung sudah terlanjur basah sampai sana gak ada salahnya lah ya dicoba. Ayah akhirnya turun untuk tanya tanya harga dulu. Kami bertiga sih duduk manis saja di mobil. Hehehe. 

Dan ternyata benar saja harga durian-durian itu sama mahalnya dengan di kota. Ahhhh penonton kecewa. Sudah hampir memutuskan untuk pindah lokasi ke Lolong sebelum akhirnya kita melihat ada beberapa penjual durian di pasar yang agak bawah, sebelum jembatan. Yeayyy semoga ada harapan kali ini ya. 

Di pasar yang agak bawah ini, ada lebih banyak penjual durian saudara-saudara. Seperti biasa motto kita dalam mencari durian adalah 'Bukan Besarnya Tapi Rasanya!!!'. (Sssssttt padahal motto terpentingnya adalah 'Harganya'. )

Alhamdulillah akhirnya kita durian enaaakkk. Tadi kita pilih pedagang yang paling rame. Kebetulan ada satu pedagang yang lagi diserbu rombongan kayaknya dari satu kantor gitu. Kita ikutan aja deh kesitu. Minta dipilihin durian yang enak, dan serbuuuuuuuu. Kita dapat durian yang gak terlalu tebal dagingnya tapi mantabsss rasanya. Krucils saja lahap banget makannya. Dan tau gak harganya berapa?? Dua puluh lima ribu saja saudara saudara. Murah? Iya murah. Di kota sudah gak ada kayaknya durian dua puluh lima ribuan. Emang kecil sih, tapi kan kembali ke motto tadi ya, 'Bukan Besarnya, Tapi Rasanya' (dan yang terpenting adalah 'Harganya').

Kali ini hanya satu buah saja yang kita makan disana. Tiga buah lainnya dari penju yang ini kita bawa pulang. Perburuan pun kita lanjutkan. Ayah belum puas sepertinya mendapatkan durian dari satu penjual saja. Hampir semua penjual disana ayah datangi. Ada satu penjual yang diyakini ayah duriannya enak-enak, tapi sayangnya harganya agak mahal. Jadi ayah keliling lagi dan menemukan satu penjual yang harganya agak miring. Pas kita nyicip sedikit daging duriannya, kita berdua saling pandang. Hehehe jangan bayangkan adegan sinetron ya. Enggak karena rasanya manis tapi manisnya sama-sama gak pas di lidah kami. Karena gak enak sama bapak penjual, ayah minta dibukakan untuk dirasakan satu biji penuh. Dan benar saja rasa manisnya gak cocok di lidah kami. Seperti belum terlalu matang. Jadinya kita hanya membeli satu dari tiga durian yang ditawarkan bapak penjual. Agak mahal jadinya kalau cuma beli satu buah, tiga puluh ribu. Padahal besarnya sama dengan durian sebelumnya. Hiks...

Perburuan belum dinyatakan selesai, ayah masih penasaran dengan bapak penjual dengan duriah mahal tapi enak atau durian enak tapi mahal. Kebetulan juga ada tetangga yang nitip dibelikan gara-gara ummi upload poto di sosial media. Dan benar saja durian bapak penjual yang ini mantabsss. Rela deh 50ribu satu buah untuk rasa durian yang legit. Dua buah untuk titipan tetangga, bungkuuuuusss. Tapi tunggu, pas kita minta durian dengan rasa yang sama dengan titipan tetangga tadi dan harga yang sama malah gak ada. Yang ada dengan ukuran lebih besar dan pastinya lebih mahal. Kecewalah. Tapi berhubung si ayah masih 'karep' dengan durian dari bapak penjual yang satu ini, akhirnya si ayah menjatuhkan pilihan pada duren petruk yang terkenal lezat itu. Satu buah harganya 70ribu. Semoga harga berimbang dengan rasanya ya. 

Mau tahu hasilnya???

Taraaaaa ini dia Durian Petruk yang lezatnyaaaa tiada tara. 


Swimming, Our Quality Time.

Kenapa ya sekarang waktu terasa cepat sekali berputar? Rasanya baru kemarin malas-malasan ketemu hari Senin, eh sekarang sudah hari Sabtu lagi. Padahal dulu waktu masih sekolah, menunggu hari Minggu itu terasa lamaaaaa sekali. Beda banget dengan sekarang, mungkin baterai jam sekarang lebih superpower, jadi jarumnya berputar lebih cepat. 

Dan seperti biasa Sabtu adalah saatnya ayah ummi buat kencaaaaan. Yeayyy. Hanya hari sabtu dari jam 7 pagi sampai 11 siang ini kita punya waktu berduaan saja tanpa krucils dan pastinya tanpa kerjaan kantor. Kita harus bisa memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 

Pilihannya adalah dengan berenang. Setiap Sabtu pagi bisa dipastikan kita berdua ada di kolam renang Gajahmada Sport Center, Batang. Maklum dari Senin sampai Jum'at kami gak sempat olahraga (baca: malas olahraga), jadi di hari Sabtu disempatkan lah sebentar untuk mengolah raga ini.

Pagi ini begitu sampai si parkiran udah agak pesimis karena kami melihat antrian anak-anak SMA yang asa di pintu masuk. Tadi kata Mas Mas parkir sih cjma satu sekolah saja. Tapi kok ini banyak amat ya? Kalau cuma satu sekolah aja yang rombongan kesini, kami masih aman karena mereka cuma pakai satu sisi kolam saja.

Tanpa banyak kata kami langsung masuk dan berenaaaaang. Sebelumnya gak lupa poto dulu, upload dulu. Hehehe. Poro poto kayak gini tuh ya bukan cuma bermaksud pamer (lhoh??), tapi lebih pada memberi inspirasi. Gak sedikit lho teman-teman yang bertanya, "Itu renang dimana? Minggu depan aku ikutan ya renang.", atau "Wah bisa renang ya? Aku juga pengen ah belajar renang.". Nah jadi postingan poto poto selama ini ada manfaatnya kan ya? Kalau ada yang sirik sih itu urusan mereka dan perasaannya sendiri ya.

Edisi kali ini hanya pak bojo saja yang renang memanjang, saya cukul dengan track pendek saja karena kolam terlalu ramai. Saya belum pede untuk berenang track panjang di tengah-tengah. Tapi meski hanya berenang track pendek, saya tetap latihan gaya bebas untuk hari ini. Ya lumayan lah meski belum bisa dibilang benar gerakan dan cara ambil nafasnya. Namanya juga otodidak, hanya dengan saran masukan dari pak bojo dan mengamati gerakan renang orang.

Renang kali ini dicukupkan dalam waktu satu jam saja, kurang bahkan. Karena negara api mulai menyerang. Kolam sudah seperti lautan cendol. Penuh temaaaann. Anak sekolah menguasai dua sisi kolam. Kami sudah gak bisa melintas dengan leluasa. Bahkan tadi beberapa kali saya kemasukan air di hidung karena mereka pada main loncat yang tak indah.

Baiklah, saatnya berbilas dan menjalankan agenda berikutnya di Sabtu yang cerah ini.