Saturday, 10 June 2017

Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah (Materi 4 Matrikulasi Institut Ibu Profesional)


Memasuki pekan ke-4 Matrikulasi Institut Ibu Profesional #batch4, semakin seru materinya, semakin banyak kita “terpaksa” mengevaluasi diri dan lebih sering bertanya pada diri sendiri tentang banyak hal. Dan tentu saja sedikit demi sedikit perbaikan diri ini mulai berjalan. Alhamdulillah.
Pada pekan ke-4 kali ini materinya adalah “MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH”.
Baru membaca judulnya saja sudah membuat saya merasa bersalah, betapa banyak yang perlu diperbaiki dari cara saya mendidik anak-anak. Saya sadar selama ini saya mendidik mereka untuk menjadi saya, menjadi kita orangtuanya. Saya selama ini terlalu memaksa mereka berjalan dengan cara saya bukan sesuai dengan fitrah mereka. Dan betapa saya mengabaikan banyak ilmu baik yang pernah saya pelajari dalam hal mendidik anak.
Memang terkadang sudah banyak membaca itu tidak jaminan bahwa kita akan mengamalkan ilmu yang kita baca atau pelajari itu dengan baik. Bahkan terkadang saya terpaku pada kalimat, “Ah teori kan memang lebih mudah dibanding prakteknya”.
Tapi dalam materi kali ini saya kembali diingatkan,

“ Just DO It”,

Lakukan saja meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda lewat laku kehidupan kita.

Mendidik anak bukan hal yang mudah, tidak pernah ada materi atau pelajaran tentang ini di bangku sekolah yang kita jalani bertahun-tahun lamanya.
Menjadi seorang ibu adalah amanah yang luar biasa karena kita dipaksa untuk menjadi seorang yang harus bisa menjadi belajar dengan cepat dengan cara ‘learning by doing’.
Tapi belum semua ibu sudah mendidi anaknya dengan KEKUATAN FITRAH.
Dijelaskan dalam materi Matrikulasi Institut Ibu Profesional pekan ke-4 ini, tahapan yang harus dijalankan untuk mendidik dengan kekuatan fitrah antara lain:
·    Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.
·      Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak. Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya, tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidaka kan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.
·      Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja. Mulai dari fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah Seksualitas dll.
·    Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.
·     Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI, sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.

Semua riset tentang pendidikan ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi, bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.
·     Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah kemana.
·      Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak anda very limited special edition.
Mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.


Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak pelajaran, lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca.


Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan belajar mandiri sepanjang hidupnya.





No comments:

Post a Comment