Wednesday 8 April 2020

Mengelola Waktu di Masa WFH

Pekan kedua puasa di kelas kepompong, bunda memilih untuk bisa mengelola waktu di masa work from home (WFH). Jujur membagi waktu di masa WFH adalah hal yang sulit bagi bunda. WFH ini serasa menguji kesaktian bunda untuk bisa membelah diri. Biasanya kalau di kantor kan ya cuma fokus ke pekerjaan, kali ini bunda harus bisa multifungsi di waktu yang bersamaan. Pekan lalu bunda puasa untuk gak ngomel tanpa alasan yang benar, tapi bunda mencari penyebabnya lagi, apa yang membuat bunda ngomel gak jelas. Yup, ternyata karena bunda sendiri belum tuntas mengatur waktu dalam menjalani hari-hari multifungsi ini.

Pekan kedua ini bunda mencoba untuk membagi waktu, pagi-pagi untuk pekerjaan rumah, lalu 'masuk kantor' sebentar, dilanjutkan fokus mendampingi anak-anak belajar, istirahat siang menyiapkan makan, menuntaskan pendampingan belajar anak, kalau sudah tuntas bunda baru bisa 'masuk kantor' lagi. Jadi malam hari tinggal menghitung kekurangan waktu 'masuk kantor' yang belum dibayar di malam hari.

Pengelolaan waktu ini harus dipilih oleh bunda karena mengerjakan pekerjaan kantor, pekerjaan rumah dan mendampingi belajar anak-anak dalam satu waktu itu sangat melelahkan dan menguras emosi bunda. 

Senin, 30 Maret 2020

Bunda masih dalam tahap mencoba memberlakukan pengaturan waktu yang baru. Berat sih, pesan WA dari kantor terus saja berbunyi di saat bunda mencoba 'keluar kantor' untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mendampingi belajar anak-anak dulu. Tapi alhamdulillah bisa dibilang cukup memuaskan percobaan hari ini.

Selasa, 31 Maret 2020

Predikat cukup memuaskan di hari kemarin lumayan jadi modal bunda untuk lebih semangat hari ini. Menjalani hari dengan pengaturan waktu yang sama dengan kemarin. Mencoba untuk sedikit cuek dengan pesan-pesan WA yang masuk. Membuat kandang waktu untuk setiap kegiatan ternyata cukup efektif hari ini.

Rabu, 1 April 2020

Alhamdulillah hari ini masih kondusif pengelolaan waktunya, malah bunda sempat belanja ke pasar bareng si ayah yang hari ini mulai WFH juga. Jadi bisa berbagi peran juga sama si ayah dalam pekerjaan rumah maupun pendampingan belajar anak-anak. Meski malam hari bunda harus lembur tapi setidaknya kondisi emosi bunda bisa lebih terkendali.



Kamis, 2 April 2020

Keberhasilan 3 hari kemarin seketika kacau hari ini. Kemarin di kantor ada rapat para pimpinan dan hari ini hasilnya dibagikan pada kami. Tumpukan tugas terpampang nyata di hadapan, seketika membuat bunda stres. Emosi bunda kacau seketika dan pengaturan waktu pun jadi kacau balau. Panik menghadapi daftar tugas yang ternyata malah lebih banyak dibanding bekerja di kantor, membuat semua kembali kacau.

Jum'at, 3 April

Kekacauan di hari kemarin harus segera diatasi. Bunda mencoba mengurai satu per satu tugas yang diberikan dari kantor. Memilah mana yang harus jadi prioritas dan mana yang bisa ditunda. Mencoba menyusun semua tugas, diurutkan satu per satu berdasarkan tenggat waktunya. Alhamdulillah kepanikan hari kemarin bisa diatasi. Hari ini bunda kembali beraktivitas dengan tenang, bahkan bisa menyajikan masakan request si ayah, tongseng.


Sabtu, 4 April 2020

Benar memang kata orang, ketika kita bisa menguasai waktu maka yang lain akan lancar mengikuti. Hari ini meski bunda harus lembur mengerjakan tugas kantor yang urgent untuk diselesaikan, tapi bunda masih bisa memasak makanan enak favorit keluarga. Bunda juga merasa menjalani semuanya dengan bahagia jadi interaksi dengan anak-anak dan si ayah pun aman terkendali tanpa emosi yang tak berarti.





Minggu, 5 April 2020

Alhamdulillah hari ini juga berjalan dengan lancar. Bunda berkebun dari pagi sampai siang. Bersama si ayah, kami merapikan taman depan dan taman belakang. Menanam bibit buah-buahan yang sudah waktunya dipindah ke planter bag. Setelah jam makan siang, bunda kembali berkutat menyelesaikan tugas kantor yang urgent untuk dituntaskan segera dan hati bunda tetap bahagia. 


No comments:

Post a Comment