Saya pernah agak idealis untuk gak mengenalkan anak-anak pada kegiatan 'njajan'. Waktu anak mbarep masuk SD, saya selalu membawakan bekal. Tapi lama kelamaan saya berpikir kalau anak-anak harus dikenalkan pada penggunaan uang. Akhrinya saya pun memberikan kepercayaan pada anak-anak untuk 'njajan' di sekolah. Meski hanya boleh di kantin saja, tidak boleh jajan di luar pagar sekolah.
Di rumah pun kami melatih anak-anak untuk berbelanja. Kami sering meminta mereka untuk membeli telur, minyak atau kebutuhan lain di warung tetangga. Biasanya saya sengaja memberikan uang dengan nominal lebih besar dari harga barang-barang yang mau dibeli.
Memberikan kepercayaan pada anak-anak untuk berbelanja itu memiliki banyak manfaat. Selain melatih keberanian, anak-anak juga jadi tahu kalau setiap barang itu ada harganya. Lalu mereka juga harus paham tentang uang kembalian.
Setelah berbelanja, saya selalu meminta rincian harga pada mereka. Sepulang mudik lalu saya meminta tolong pada mereka untuk membeli telur dan minyak goreng. Begitu sampai kembalj di rumah saya meminta mereka menghitung total harga barang belanjaannya. Lalu mereka menghitung apakah kembalian yang dibawa pulang sudah benar.
Saya paling suka melihat kesibukan anak-anak semacam ini. Wajah mereka mendadak serius seperti juragan batik menghitung untung dari usahanya. Mereka saling berdiskusi dan menghitung bersama. Tanpa disadari, mereka sedang belajar matematika.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day10
No comments:
Post a Comment