Wednesday, 23 May 2018

Menumbuhkan Cinta pada Rumah-Nya

Mas dan adik sedang duduk serius dengan buku pelajarannya sore ini. Sesuai kesepakatan, selama pekan ujian kenaikan kelas, untuk sementara jam main sore diganti dengan belajar. Meski agak sedih, mereka tetap nurut untuk langsung belajar setelah salat asar. 

Sore ini saya hanya mengarahkan saja bab-bab mana yang harus mereka pelajari. Selebihnya, saya memberikan kebebasan pada anak-anak untuk memilih cara belajar yang nyaman bagi mereka. Adik lebih suka belajar dengan membaca semua materi yang sudah dia pelajari di sekolah. Sedangkan Mas lebih suka sedikit membaca tapi banyak mengerjakan soal-soal. 

"Bunda, nanti kita boleh buka puasa sama salat magrib di musala?" tanya adik dengan wajah penuh harap. Dia memandang saya yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. 

"Boleh dong, Nak. Saatnya buka puasa dan salat, ya berhenti dulu dong belajarnya. Kalian tetap boleh kok buka puasa dan salat di musala." jawab saya sambil melempar senyum termanis pada anak bungsu ini. 


"Kita boleh salat tarawih juga nanti?" si anak sulung ikut bertanya. 

"Ya pasti boleh dong, Nak. Kan di bulan Ramadan Allah justru sedang membuka lebar pintu terkabulnya doa. Nanti mintalah pada Allah agar dimudahkan ujian kenaikan kelasnya. Mintalah pad Allah agar dimudahkan dalam memahami pelajaran." ayah membantu bunda untuk menjawab pertanyaan anak-anak. 

Kami tahu, mereka ingin memastikan kalau tetap boleh salat ke musala pada pekan ujian kenaikan kelas ini. Karena beberapa teman-temannya tidak diizinkan untuk salat ke musala selama ujian. 

Benar saja, menjelang azan maghrib berkumandang, biasanya banyak suara anak-anak bergerombol menuju musala. Bel-bel sepeda dibunyikan dan teriakan ajakan ke musala terdengar semarak. Tapi sore ini, suasana agak berbeda dari biasanya. Lebih lengang. Hanya mas dan adik juga beberapa anak tetangga berusia balita yang berlarian menuju musala. 

"Teman-teman banyak yang gak ke musala." kata adik sepulang salat magrib.

"Iya, cuma ada anak-anak kecil aja." sambung mas dengan wajah sendu. 

Saya tersenyum mencoba menanggapi cerita mereka, "Mungkin teman-teman salat di rumah. Biar bisa cepet-cepet belajar lagi buat ujian. Tapi kalian kan meski salat di musala tetap mau cepat-cepat belajar kan ya?"

"Iya aku nanti abis salat tarawih mau langsung  belajar. Tapi aku mau salat tarawih dulu di musala. Kan Allah sayang anak yang rajin salat ke musala." jawab adik dengan ceria.

Saya dan suami tersenyum menatap mereka. Ini adalah salah satu usaha kami menumbuhkan cinta pada diri mereka pada musala, pada rumah Allah. Hentikan kegiatan kita dan bersegeralah ke musala kala azan memanggil kita untuk bersujud pada-Nya.

#RuangBerkaryaIbu #IbuProfesional #MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta #KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu #Proyek2RBI #Day12
#semuaanakadalahbintang #institutibuprofesional #kelasbundasayang #Day6
#30DWC #30DWCJilid13 #Day7

No comments:

Post a Comment