Monday 20 November 2017

Dongeng Ibu Tanpa Buku

"Tahu gak kalau semua ibu di dunia ini sayang anaknya?"



Begitu kalimat pembuka sesi pillow talk kita. Kawan-kawan sepertinya bersemangat dengan topik ini. 

"Lihat ibu ayam. Kemarin kawan-kawan ngejar ngejar ayam di rumah Uti, ibu ayamnya marah gak? Langsung bunyi petok-petok?"

"Iya, ibunya gak mau anaknya diganggu ya Mi? Aku dikejar.", Si ragil berusaha mengingat keseruannha mengejar ayam di rumah Uti saat mudik kemarin.

"Iya ibu ayam itu sayang anaknya. Ibu ayam gak mau anaknya diganggu. Ibu ayam itu selalu nemenin anaknya lho. Trus juga mencarikan anaknya makan."

"Trus trus apalagi Mi?"

Ibu nila juga sayang anaknya. Ibu nila menyimpan telur dan ikan-ikan kecil di dalam mulutnya agar tidak dimakan oleh ikan lain. 

Ibu burung juga sayang anaknya. Ibu burung membuat sarang diatas pohon agar anaknya gak diganggu kucing. Ibu burung terbang mencari makan lalu kembali ke sarang memberikan makanan itu untuk anaknya.

Ibu kanguru juga sayang anaknya, kemana-mana digendong dalam kantongnya. 

Bahkan singa, hewan yang galak pun juga sayang anaknya. Kalau ada yang mengganggu anaknya, ibu singa akan mengaum keras dan melindungi anaknya. 

Dan Ummi pun meski cerewet dan suka marah juga sayang anak-anaknya. "Biasanya kenapa Ummi marah?", tanya saya. 

"Kalau kita gak nurut.", jawab mereka sendu. 

"Tau gak kenapa Ummi sering cerewetin biar kawan-kawan makan yang banyak, makan sayur, buah dan yang lainnya? Itu karena Ummi pengen anak-anaknya sehat. Ummi sedih kalau anak-anaknya sakit"

Ummi sering cerewetin kawan-kawan biar sholatnya rapi, berdo'a sama Allah.

Ummi juga sering cerewetin kawan-kawan untuk belajar meski gak ada ulangan. Mengajak kawan-kawan membaca buku. 

Semua itu karena Ummi ingin kawan-kawan jadi anak sholeh dan sukses. Gak ada anak yang bisa sukses kalau gak rajin belajar dan berdo'a. 

"Sukses itu apa Mi? Sukses itu kaya ya Mi?", anak mbarep mengajukan pertanyaan yang luar biasa bagusnya.

"Bukan nak. Sukses itu bukan kaya atau miskin. Sukses itu kalau kita bermanfaat untuk orang lain. Kaya tapi gak bermanfaat untuk orang lain itu berarti dia belum sukses. Siapa yang tahu apa itu bermanfaat?", tanya saja pada dua jagoan tersayang.

"Bisa membantu orang lain.", anak ragil yang cerewet menjawabnya.

Iya, orang sukses itu adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain. Bisa banyak membantu orang lain. Guru membantu murid-murid untuk memahami pelajaran, dokter membantu menyembuhkan orang sakit, tukang parkir membantu pengendara memarkir kendaraan dan masih banyak lagi. 

"Ummi sayang kawan-kawan, ingin kawan-kawan nanti jadi anak yang sholeh dan sukses.", pelukan erat menutup sesi dongeng Ibu tanpa buku malam kemarin.

Baca juga: Berani Imunisasi



4 comments:

  1. Keren pillow talknya euy... btw, aku melongo liat jumlah postingannya... Bulan November udah 30 postingan aja... keceee!

    Keep up writing ya mbak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huaaa mbak ririt. Lagi belajar semangat nulis kayak mbak ririt iki mbak😘😘

      Delete
  2. embaaaak, njenengan produktif sekali, :). Mbak, saya berencana inshaAllah pengen ngumpulin temen2 perempuan blogger BPS, boleh ikut nyemplungin dirimu? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah banget Nurin klo mbak boleh ikutan nyemplung disana. Mohon bimbingannya guruu. :-)

      Delete