Thursday, 2 November 2017

Beda Kata Merubah Rasa

Alhamdulillah saya dapat kesempatan untuk kembali belajar bersama ibu-ibu hebat di Institut Ibu Profesional. Kali ini kami sampai pada tahap Bunda Sayang. Gak sebentar waktu yang akan kita lalui bersama, satu tahun. Wah pasti banyak yang akan kita pelajari nanti ya. Semoga bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah pelajaran pertama yang kita terima adalah Komunikasi Produktif dan kita harus melakukan tantangan 10 hari tentang tema ini. Untuk tema ini saya memilih anak mbarep sebagai partner dalam melakukan tantangan.

Anak mbarep adalah tipikal anak yang sangat aktif dan pintar. Hanya saja anak mbarep ketrampilan verbalnya tidak sebagus anak ragil. Kemampuannya menyusun kalimat masih perlu dikembangkan untuk anak seusianya. Ini jadi PR besar buat saya. Karena keaktifan fisiknya juga kadang dia agak malas untuk bercerita pada kami tentang kesehariannya di sekolah. Dengan adanya tantangan ini semoga menjadi jalan saya untuk bisa berkomunikasi lebih produktif lagi dengan anak mbarep.

Hari ini mencoba memulai komunikasi produktif dengan anak mbarep dimulai dengan merubah pertanyaan saat menjemput dia pulang sekolah.

Biasanya saat menjemput sekolah saya bertanya, "Ada PR apa?". 

Dan dia selalu menjawabnya dengan singkat, "Gak ada" atau "Matematika".

Ah, mungkin dia bosan ditanya seperti itu terus.

Hari ini saya mencoba pertanyaan yang berbeda, "Tadi di sekolah main apa sama Fajar?".

Responnya??

Saya melihat mata anak mbarep langsung bersinar, "Ada deeh, nanti minta tolong jahitin ya dirumah. Mamas punya sesuatu yang harus dijahit."

Obrolan pun mengalir dengan lancar sepanjang perjalanan pulang sekolah. Meski pada akhirnya muncul juga pertanyaan 'ada PR apa?', tapi kali ini nada bicaranya lebih ceria dibanding biasanya saat saya langsung bertanya itu.

Sesampainya di rumah, anak mbarep langsung mengajak saya masuk kamar. Dia ambil kotak alat jahit saya, "Nah ini tolong jahitkan ya ummi. Mamas tadi beli ini dari Fajar."

Rupanya dia beli manset lengan untuk anak-anak cowok. Katanya dia beli dari Fajar harganya dua ribu satu manset dan dia beli dua manset. Fajar beli di TPQ katanya. Dan anak mbarep minta tolong dijahitkan karena ada jahitan yang sudah lepas di ujung salah satu mansetnya.

Saya pun gak mau menyia-nyiakan momen ini, saya menjahitkan mansetnya sambil memancing dia untuk bercerita lebih banyak tentang harinya. 

#harike1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah



No comments:

Post a Comment