Sejak mendapat surat pemberitahuan tentang jadwal imunisasi dari sekolah, kawan-kawan terus bertanya tentang imunisasi. Retoris sebenarnya karena sudah berkali-kali mereka imunisasi. Butuh kepercayaan diri, sepertinya.
"Ummi tungguin aku dari pagi ya."
"Suntik itu sakitnya sebentar aja kan ya?"
"Aku gak mau sekolah besok ya."
"Aku mau sekolah tapi sembunyi boleh kan?"
"Imunisasi itu biar kita gak sakit kan ya?"
Berulang-ulang mereka bertanya hal yang sama. Berulang-ulang juga saya menjawabnya. Imunisasi itu sakitnya sebentar saja, tapi gunanya biar kita gak sakit yang lebih parah.
Imunisasi pertama anak mbarep saat masuk saat kelas 1 SD berjalan sukses, gak nangis dia. Saat imunisasi kedua kalau tidak salah Tetanus waktu itu, dia menahan tangis saat disuntik. Tapi setelah itu mungkin dia gak tahan lagi mengajak saya ke mushola, minta dipeluk dan dia meneteskan air mata. Sakit katanya.
Imunisasi terakhir waktu sudah masuk kelas 2 agak drama. Saya terlambat datang ke sekolah. Anak ragil yang mendapat giliran lebih awal dari Mas nya nangis setelah disuntik kata Bu Guru nya, tapi air matanya seketika surut setelah saya ajak dia ke kantin. Nah giliran anak mbarep ini, ada aksi mogok gak mau imunisasi. Dibujuk rayu terus sampai mau masuk ruang imunisasi.
Bagaimana dengan imunisasi hari ini? Semoga gak ada drama lagi.
Sounding dilakukan sepanjang hari. Saat makan diceritakan tentang gunanya imunisasi. Saat belajar disounding lagi tentang keberanian mereka disuntik waktu masih bayi. Saat sebelum tidur saat sounding lebih panjang lagi. Diulang semua cerita tentang imunisasi agar mereka lebih percaha diri. Tak lupa ditutup dengan kecupan di kening sambil mendo'akan mereka agar selalu dalam penjagaan Illahi.
Baca juga : Kasur dan Sandal Merah
#harike14
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah
No comments:
Post a Comment