Wednesday 6 December 2017

Menularkan Virus Kemandirian

Masih ingat kenapa saya memilih anak ragil sebagai partner pada game level 2 ini? 

Iya benar karena melatih kemandirian anak ragil adalah PR besar bagi kami. Entah karena faktor ragilnya itu atau ada faktor lainnya tapi yang pasti anak mbarep suda selangkah didepan untuk urusan kemandirian. 

Anak ragil itu unik, kalau sedang rajin dia adalah anak yang sangat detail. Pernah sore hari saya mendengar anak ragil menangis di halaman rumah. Saya mengira dia bertengkar dengan Mas nya. Ternyata saya salah, setelah saya susul ke halaman dan menyakan alasan kenapa dia menangis, jawabannya adalah "Itu Mamas parkir sepedanya salah. Harusnya kan madep kesini. Aku udah kasih tahu tapi Mamas gak mau nurut."

Itu edisi rajin dari anak ragil. 

Tapi sayangnya anak ragil masih sering merengek kalau diminta melakukan sesuatu. Sangat berbeda dengan anak mbarep. 

Nah kondisi inilah yang kami manfaatkan untum saling menularkan virus kemandirian. Anak mbarep menularkan rasa tanggung jawab dan kemandiriannya, sedangkan anak ragil menularkan sifat rapi dan detailnya. 

Seperti kemarin contohnya, anak mbarep mau makan pakai sosis katanya. Saya mengatakan kalau kawan-kawan diperbolehkan menggoreng sosis  sendiri. Anak mbarep yang memang dari kecil sudah senang 'bermain' di dapur langsung semangat 45. Sementara anak ragil masih ragu-ragu untuk ikut terjun ke dapur. 

Anak mbarep dan anak ragil mau menggoreng sosis
 "Ayo dek bantuin goreng sosis. Adik yang ngupas, Mamas yang iris iris sosisnya ya.", anak mbarep berusaha mengajak adiknya terjun ke dapur. Alhamdulillah berhasil. Mereka berdua seketika langsung sibuk dengan kegiatannya di dapur. Sementara saya mengawasi mereka dari jauh. 

Anak mbarep memang tergolong anak mandiri. Rasa ingin tahu dam ingin mencobanya cukup besar. Sejak TK dia sudah bisa menggoreng telur dadar sendiri. Tahun lalu saat kelas 1 SD, anak mbarep sudah bisa menggoreng nasi. Melihat tahap demi tahap yang saya lakukan dan pada kesempatan berikutnya dia mengatakan ingin mencoba. Saya ijinkan dia mencoba dibawah pengawasan saya. Tangan tersenggol wajan panasa juga sudah pernah dia coba. Hehehe

Anak mbarep dan anak ragil mau menggoreng sosis
Sementara anak ragil masih takut-takut untuk langsung pegang penggorengan. Tapi tidak apa, karena perkembangan masing-masing anak berbeda. Untuk anak ragil sudah mau menyiapkan makanannya sendiri itu sudah perkembangam yang bagus. Terimakasih untuk anak mbarep yang sudah membantu Ayah Ummi untuk menularkan virus kemandirian pada anak ragil.

Proses terbentuknya kemandirian menurut catatan pembelajaran level 2 Bunda Sayang tentang Melatih Kemandirian sangat dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadiannya, salah satunya adalah kemandirian. Sikap orang tua yang tidak memanjakan anak akan menyebabkan anak berkembang secara wajar dan menggembirakan. Sebaliknya anak yang dimanjakan akan mengalami kesukaran dalam hal kemandiriannya. 

Kemandirian itu bisa ditularkan bukan hanya dibiasakan.

Baca juga: Berlatih Mandiri Sejak Dini

#harike7
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah




No comments:

Post a Comment