Sunday 25 February 2018

Belajar Hidroponik


Sebanyak 12 orang anggota Ibu Profesional yang berdomisili di Pekalongan, hari ini (25/2) mengadakan kelas berbagi dengan tema Belajar Hidroponik di kolam renang BRD, Kota Pekalongan. Acara ini menjadi agenda kelas berbagi ke-2 setelah bloging class awal bulan lalu. Agenda belajar sekaligus playdate kali ini berlangsung seru. Di saat ibu-ibu belajar tentang menanam dengan teknik hidroponik, anak-anak bisa berenang bersama.

Ibu Profesional Pekalongan
(Tukang fotonya gak kelihatan :-) )
Ibu hebat yang bersedia berbagi ilmu hari ini adalah Mbak Festining Tarias, penulis dan bloger handal yang sejak kecil sudah dekat dengan bidang tanam-menanam. Beliau sudah terbiasa membantu ayahnya yang suka berkebun untuk mengumpulkan kotoran kambing yang akan digunakan sebagai pupuk tanaman. Menanam dengan teknik hidroponik berawal dari keprihatinan Mbak Festi akan banyaknya limbah botol air mineral. Rasanya sayang kalau botol itu hanya dibuang begitu saja. Akhirnya selain memanfaatkan limbah tersebut menjadi bahan membuat mainan anak, mbak Festi memanfaatkannya sebagai pot tanam hidroponik. Beliau dan suami mencari informasi melalui internet tentang tata cara menanam dengan teknik hidroponik yaitu teknik menanam dengan media non tanah. Sudah beberapa kali panen dan merasakan segarnya sayuran hidroponik membuat Mbak Festi semangat untuk berbagi ilmunya pada kami.

Cara memasukkan benih di dalam rockwool
Bahan dan alat yang diperlukan untuk menanam dengan teknik hidroponik antara lain botol air mineral bekas, botol semprotan, kain flanel atau sumbu kompor, nampan, plastik kresek hitam, media tanam berupa rockwool, tusuk gigi, cairan nutrisi A, cairan nutrisi B dan benih tanaman. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembenihan. Kita siapkan dulu rockwool sebagai media pembenihan yang sudah dibuat lubang kecil menggunakan tusuk gigi di bagian tengahnya. Masukkan benih ke dalam lubang dan benamkan di dalam rockwool. Tata rockwool di dalam nampan untuk kemudian ditutup kresek hitam. Simpan benih di tempat yang lembab dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kehangatan dan kelembaban benih dalam media tanam. Sebelum disimpan, rockwool yang berisi benih tanaman ini harus disemprot terlebih dahulu menggunakan cairan nutrisi yang telah dicampur air biasa dengan perbandingan 1:50. Artinya 10 ml cairan nutrisi dicampur dengan 0,5 liter air. Campuran ini nantinya akan kita sebut AB mix karena 10 ml cairan nutrisi A dicampur dengan 0,5 liter air , begitu juga dengan cairan nutrisi B lalu keduanya di-mix alias dicampur. Semprot rockwool dengan cairan AB mix sebanyak 3x sehari. Proses pembenihan ini adalah proses menunggu munculnya tunas. Untuk biji sawi dan selada biasanya tunas mulai muncul setelah 24 jam. 

Ibu-ibu sedang serius praktek memasukkan benih ke dalam rockwool


Jika tunas sudah mulai muncul, maka kita akan memasuki masa persemaian. Pada langkah ini bibit sudah boleh keluar dari plastik kresek hitam dan bisa diletakkan di luar yaitu di tempat yang teduh. Untuk memaksimalkan pertumbuhan, setiap hari kita harus menjemur benih di bawah sinar matahari langsung. Sinar matahari yang baik bisa didapatkan di bawah jam 10 siang. Setelah itu, bibit harus kembali diletakkan di tempat yang teduh. Penyemprotan menggunakan cairan nutrisi AB mix tetap dilakukan 3x sehari. Proses penyemaian ini berlangsung kurang lebih 2 minggu atau sampai muncul 3 helai daun dari benih. 

Susunan botol untuk hridroponik
(Foto dari mbak Festi
Proses berikutnya setelah muncul 3 helai daun adalah proses penanaman. Kita harus memindahkan bibit ke tempat penanaman yang kali ini Mbak Festi menggunakan botol air mineral. Kita potong terlebih dahulu botol air mineral menjadi dua bagian, lalu pasangkan kain flanel atau sumbu kompor  pada sisi kanan kiri leher botol yang telah dilubangi. Bagian bawah botol nantinya digunakan sebagai tempat cairan nutrisi AB mix, sedangkan bagian atas botol akan digunakan untuk meletakkan media tanam. Letakkan bagian leher botol secara terbalik di atas potongan botol bagian bawah. 

Isi bagian bawah botol dengan cairan AB mix, tapi takaran pencampurannya berbeda dengan proses pembenihan dan penyemaian. Untuk proses penanaman ini takarannya adalah 1:100 alias kita campurkan 10 ml cairan nutrisi A dengan 1 liter air biasa, begitu juga dengan cairan nutrisi B lalu kita campurkan keduanya. 

Letakkan tanaman beserta media tanamnya dibagian leher botol. Pada sistem penanaman ini, tanaman menyerap nutrisi melalui air yang meresap pada kain flanel atau sumbu kompor. Simpan tanaman hidroponik ini di tempat yang teduh. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan, usahakan tanaman mendapatkan sinar matahari pagi setiap hari. Kita juga harus memeriksa ketersediaan cairan AB mix pada bagian bawah botol agar tanaman tidak kehabisan makanan. 


Ibu hebat hari ini: Mbak Festi (baju merah)
Menurut Mbak Festi tanaman yang dihasilkan dari teknik hidroponik rasanya lebih segar dan renyah. Tips agar tanaman tumbuh dengan optimal adalah pada saat pembenihan usahakan untuk tertutup rapat menggunakan plastik kresek hitam, karena mbak Festi pernah mencoba menutup dengan kertas dan hasilnya tunas gagal muncul. Ketepatan takaran AB mix juga sangat berpengaruh pada kesuksesan pembenihan, penyemaian maupun penanaman. Menanam dengan teknik hidroponik lebih baik dilakukan pada saat kemarau karena peran sinar matahari sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman. 

Teknik hidroponik lazimnya menggunakan pipa-pipa yang disusun sedemikian rupa dengan cairan nutrisi yang terus mengalir di dalamnya. Akan tetapi bagi pemula atau kita yang memang ingin memanfaatkan limbah barang, penggunaan botol air mineral ini sudah cukup untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh segar dan ukurannya pun bisa besar. 


Anak-anak berenang sambil menunggu ibu-ibu mendapatkan tambahan ilmu
Alhamdulillah, agenda kelas berbagi hari ini berjalan dengan lancar. Para ibu mendapatkan tambahan ilmu, para bapak mendapatkan kenalan baru dan anak-anak bisa berenang dengan seru.  Kelas berbagi berikutnya akan dilaksanakan akhir bulan Maret yang rencananya akan diisi sesi belajar membuat kerudung untuk ibu-ibu dan membuat gantungan kunci sederhana dari kain flanel untuk anak-anak.

(Silahkan dibaca juga tulisan Mbak Festi: Cara Hidroponik Praktis dan Murah)


#odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday55
#onedayonepost #ODOPbatch5 #ODOPday34
#PerempuanBPSMenulis #MenulisAsyikdanBahagia #15haribercerita #harike23

No comments:

Post a Comment