Tuesday, 27 March 2018

Memahami Gaya Belajar Anak (1)


Duo jagoan sedang mengerjakan PR kumon malam ini. Mereka sedang duduk rapi di depan meja  masing-masing di ruang belajar. Tak lama kemudian, aku dan Pak Bojo yang mengamati dari ruang keluarga melihat mereka mulai asyik ngobrol.

"Apa bisa konsentrasi ya kalau ngerjain sambil ngobrol gitu?" tanyaku.

Serempak mereka menjawab, "Bisa doooong".

Mereka memang selalu kompak dalam hal konspirasi menghadapi kami, orangtuanya. Seperti sekarang ini, dengan kompak mereka menjawab pertanyaanku agar dihalalkan kegiatan ngobrolnya.

"Kalau ummi gak bisa konsentrasi lho ngerjain sambil ngobrol. Biasanya jadi berhenti ngerjain atau jadi lebih lambat kerjanya." tambahku. Aku ingin mereka lebih konsentrasi mengerjakan PR, bukan sambil ngobrol begitu.

"Itu kan dulu. Kalau sekarang itu gak gitu. Ngobrol pun tetap selesai cepat ngerjain PR nya kita." jawab si cerewet dengan nada super yakin. 

Ah, anak ragilku ini memang paling pintar menyampaikan pendapatnya. Akupun terdiam mendengar jawaban anak ragil. Aku jadi teringat materi belajarku pada kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional pada level 4 lalu tentang memahami gaya belajar anak. 

Kadang kita sebagai orangtua menjadi egois, menginginkan anak berlaku sesuai dengan pemikiran kita. Seringkali kita tidak berusaha memahami karakter, emosi, perasaan, kebutuhan termasuk juga memahami gaya belajar anak. Kita hanya mendewakan kalimat 'Aku tahu yang terbaik untuk anakku' tanpa berusaha memahami mereka terlebih dahulu.

Mungkin kita terbiasa dengan masa kecil dulu saat menjadi anak dan murid yang menerima begitu saja semua yang diberikan oleh orang tua dan guru. Ketika SD dulu suasana kelas itu harus sunyi, semua murid duduk manis mendengarkan guru. Mereka yang banyak bicara apalagi banyak tingkah dianggap bukan murid yang baik. 

Pada zaman sekarang kita harus mengubah semua kebiasaan itu. Jika anak tidak bisa belajar dengan cara kita mengajar, maka kita yang harus belajar untuk mengajar sesuai cara mereka. Kita harus menyadari bahwa fitrah setiap anak adalah mereka pasti bisa belajar dengan baik. Setiap anak akan belajar dengan cara yang berbeda.

Gaya belajar itu dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak akan dapat berkembang dengan lebih baik. Kita bisa memberikan strategi belajar pada anak sesuai dengan modalitas belajarnya. Cara informasi masuk ke dalam otak melalui indra yang kita miliki adalah makna dari modalitas belajar.

Ada tiga macam modalitas belajar anak:
  • Auditory. Modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog, dan pemahaman  materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.
  • Visual. Modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel, diagram, grafik serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.
  • Kinestetik. Modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi dan hal-hal lain yang terkait.
Dengan memahami modalitas belajar anak, kita akan lebih mudah untuk menerapkan strategi belajar terbaik untuk mereka. Mari mulai untuk memahami gaya belajar anak dan mendampingi mereka dengan benar.

Sumber: Materi Kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, level 4

#30DWC #30DWCJilid12 #Squad3 #Day6

2 comments: