Wednesday 28 March 2018

Memahami Gaya Belajar Anak (2)


Mengenali modalitas belajar merupakan salah satu langkah dalam memahami gaya belajar anak. Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke dalam otak melalui indra yang kita miliki. Pengamatan harus dilakukan dengan konsisten dan sabar agar kita bisa bisa memahami gaya belajar anak dengan baik. 


Berikut ciri-ciri dari tiga modalitas belajar yang dapat membantu kita dalam memahami gaya belajar anak:

  1. GAYA BELAJAR VISUAL (Belajar dengan cara melihat)

    Anak dengan gaya belajar visual cenderung berbicara dengan cepat. Baginya mata memegang peran paling penting dalam belajar. Oleh karena itu dia akan nyaman dengan metode pengajaran yang menitikberatkan pada peragaan atau media, melihat langsung objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran atau menjelaskan sesuatu dengan gambar, diagram juga video. Mereka biasanya suka duduk paling depan di kelas karena ingin melihat dengan jelas. Anak-anak dengan gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka pengajar untuk mengerti materi pelajaran yang disampaikan.

    Ciri-ciri anak dengan gaya belajar visual antara lain:
    • Bicara agak cepat
    • Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
    •  Tidak mudah terganggu oleh keributan
    •  Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
    •  Lebih suka membaca dari pada dibacakan
    •  Pembaca cepat dan tekun
    •  Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
    •  Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
    •  Lebih suka musik
    • Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya. 
     
  2.  GAYA BELAJAR AUDITORI (Belajar dengan cara mendengar)

    Anak dengan gayabelajar auditori mengandalkan keberhasilan belajarnya melalui telinga. Mereka bisa belajar lebih cepat dengan mendengarkan penjelasan pengajar dan juga dengan diskusi verbal. Anak-anak ini mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Mereka biasanya menghafal lebih cepat dengan membaca dengan keras.

    Ciri-ciri anak dengan gaya belajar auditori antara lain:
    • Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
    • Penampilan rapi
    • Mudah terganggu oleh keributan
    • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
    • Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
    • Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
    • Biasanya ia pembicara yang fasih
    • Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
    • Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
    • Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual 
    • Berbicara dalam irama yang terpola 
    • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara     

3. GAYA BELAJAR KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

   Berbicara lebih lambat merupakan salah satu ciri dari anak dengan gaya belajar kinestetik. Mereka  belajar melalui bergerak, menyentih dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

Ciri-ciri anak dengan gaya belajar kinestetik antara lain:
    • Berbicara perlahan 
    • Penampilan rapi
    •  Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan 
    • Belajar melalui memanipulasi dan praktek 
    • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 
    •  Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca 
    • Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita 
    • Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca 
    • Menyukai permainan yang menyibukkan 
    • Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu 
    • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Dan setelah melakukan pengamatan ternyata dua jagoanku memiliki gaya belajar yang berbeda. Anak mbarep cenderung bergaya visual. Dia suka melihat buku yang bergambar, dia berbicara cepat dan dia suka ketika aku membuatkan mindmap untuk menjelaskan tentang hal-hal yang sedang dia pelajari. Sementara anak ragil cenderung bergaya auditori. Dia akan bisa belajar kalau kondisi sekitarnya sunyi. Dia juga dengan mudah menangkap materi pelajaran hanya dengan mendengarkan penjelasan materinya saja. 
 
Jika setiap orangtua mampu dan mau memahami gaya belajar anak maka akan sangat membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Anak-anak punya energi yang besar untuk bermain karena mereka menyukai bermain. Apabila kita bisa membuat anak bahagia menjalankan proses belajar maka mereka juga  akan punya energi besar untuk belajar dan akan tampak pancaran mata yang berbinar darinya setiap momen belajar. 


Sumber: Materi Kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, level 4

#30DWC #30DWCJilid12 #Squad3 #Day7

No comments:

Post a Comment