Friday 2 March 2018

Membaca Bersama Anak Mbarep


Malam ini peserta kegiatan membacanya cuma dua, Ummi dan anak mbarep. Si cerewet sejak sore demam jadi dia hanya tiduran dari tadi. Setelah makan malam langsung tidur lagi, kasihan dia. Get well soon anak ragil. 

Anak mbarep mau membaca buku Zootopia untuk malam ini. Buku pilihannya sendiri ketika momen belanja buku beberapa bulan lalu. Buku yang di bagian sampulnya saja sudah bertuliskan, Sebuah Novel, membuat saya cukup heran ketika anak mbarep memilih ini. Tak ada gambar menarik seperti buku-buku lain pilihannya. Mungkin karena dia pernah menonton Zootopia ini dalam film. 

Sudah lama dibeli apa sudah tuntas dibaca oleh anak mbarep? Tentu tidak. Dia tipikal pembaca yang lebih suka melihat gambar daripada penasaran membaca tulisan yang panjang. Tapi saya belum terlalu mempedulikan itu. Saya pun tidak memaksa dia untuk membaca setiap buku yang dia beli. Karena saya yakin suatu saat dia akan penasaran sendiri dan tergugah rasa ingin tahunya tentang buku-buku yang suda tertata rapi di rak.

Benar saja, buktinya beberapa kali dia memilih Zootopia untuk menemani waktu mambacanya. Meski dia belum bisa runtun membaca cerita dari halaman pertama. Dia buka sesukanya saja. Saya hanya sounding kalau membaca buku itu akan seru kalau kita tahu ceritanya dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Kalau belum selesai membaca bisa kita beri pembatas buku. Dengan begitu, kita akan paham semua cerita dalam buku itu. 

Zootopia, buku kita hari ini

Tulisan anak mbarep setelah membaca buku ini:

Aku tadi bercerita tentang zootopia.Judy Hopps adalah kelinci pertama yang bergabung dengan Zootopia police Department.Judy tak sabar lagi memulai hari pertamanya sebagai polisi.Ia memang lebih kecil dari pada rekan - rekannya, tapi itu bukan masalah baginya.Nick wilde adalah rubah licik yang cenderung melakukan hal- hal yang hampir legal.Nick dan rekannya Finnick,mejual batang- batang kayu merah ke perusahaan kontruksi tikus.Judy tak sabar lagi untuk menagkap Nick dan Finnick yang bisnisnya nyaris melanggar hukum.Nick memberi Finnck uang bagiannya dari kecurangan yang mereka lakukan.         

Meski sudah diarahkan untuk bercerita, anak mbarep masih belum percaya diri menyusun tulisan menggunakan bahasanya sendiri. Dia hanya menuliskan ulang apa yang dia baca pada buku itu. Tapi tidak apa, ini adalah sebuah proses. Anak mbarep sudah hebat karena sudah mau menulis untuk berkolaborasi dengan Ummi dalam tantangan game level 5 kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional.

Pohon Literasi Duo Fahlavi

#GameLevel5 #Tantangan10Hari #harike2 #KuliahBunsayIIP 
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst #InstitutIbuProfesional
#odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday60
#onedayonepost #ODOPbatch5 #ODOPday39

No comments:

Post a Comment