Wednesday, 10 January 2018

Family Project: Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak (Emotional Intelligence/EQ): Hari 3



Well, sudah sampai pada hari ke-7 tantangan  10 hari dalam kelas Bunda sayang Institut Ibu Profesional. Pada pelajaran level 3 ini dibahas tentang "Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup." Kecerdasan yang dimaksud disini bukan hanya kecerdasan dalam hal akademik melainkan terdiri dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan juga kecerdasan dalam menghadapi tantangan. Ternyata kita selama ini 'keliru' dalam memaknai arti kecerdasan. Begitu pula dalam memaknai kebahagiaan, selama ini orangtua memaknai kebahagiaan dengan kesuksesan anak yang wujudnya sekolah atau kuliah di sekolah favorit, nilai raport bagus. Padahal kebahagiaan itu ada tingkatannya, kebahagiaan karena hidup penuh kesenangan (kebahagiaan yang bersifat material), kebahagiaan karena hidup nyaman (kebahagiaan yang bersifat mental) dan kebahagiaan karena hidup bermakna (kebahagiaan yang bersifat spiritual).

Nah, untuk praktek ilmu yang sudah diajarkan pada level ini kami diminta untuk membuat family project berkaitan dengan tema yang ada. Memulai project pada saat kami sekeluarga masih punya agenda perjalanan, membuat saya memutuskan untuk mengusung project meningkatkan kecerdasan spiritual. Saya memilih anak mbarep sebagai partner utama, meski seperti biasa apapun kami lakukan dengan paket lengkap, anak mbarep dan anak ragil. Harapan awal saya adalah mengajak anak-anak untuk bisa memaknai dan mengambil hikmah dari setiap apa yang kita temui  dan kita alami sepanjang perjalanan sebagai rangkaian rasa syukur. Tiga hari pertama dari family project kami bisa mengajak anak-anak untuk mensyukuri kesehatan, mensyukuri rejeki dan mensyukuri nikmat dengan cara berbagi. Project pertama bisa dinyatakan sukses dan dinyatakan selesai, meski faktanya pelajaran bersyukur ini tidak akan berhenti sepanjang hidup kami.

Pada hari ke-4 saya memutuskan untuk memulai project baru yaitu meningkatkan kecerdasan emosi tepatnya dalam hal memotivasi diri. Saya memiliki kendala dalam membersamai anak-anak pasca libur panjang kemarin. Agenda gadget day yang biasanya hanya berlaku pada hari Sabtu-Minggu menjadi full week pada saat libur panjang. Akibatnya adalah saya dilanda cemburu pada gadget itu. Saya merasa anak-anak sulit mendengarkan apa yang sampaikan dan juga menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, termasuk dalam hal belajar. Oleh karena itu, saya memasukkan tema ini pada family project kedua. Berharap ritme hidup kami akan kembali seperti semula. Berharap semangat belajar anak-anak muncul lagi seperti sedia kala.

Cara yang saya pilih tetap dengan cara andalan saya yaitu sounding. Tapi entah mengapa kali ini hasil sounding saya kurang maksimal tidak seperti sebelumnya. Saya masih merasa apa yang saya sampaikan kurang meresap ke hati anak-anak. Berpikir dan berpikir ulang sambil diskusi dengan bapak nahkoda keluarga. Bapak nahkoda pun mengingatkan bahwa kemarin saat anak-anak 'undercontrol' itu diawali dengan perubahan drastis dari saya, emaknya, dalam hal kuantitas maupun kualitas membersamai anak-anak. Pak bojo melihat besarnya upaya saya untuk lebih lembut, lebih banyak waktu membersamai mereka dan lebih banyak bercerita dan juga mendengar cerita mereka.

Pak Bojo hanya menyampaikan itu saja tapi saya segera sadar diri. Iya, beberapa hari ini saya merasa 'kurang stabil. Seperti banyak tumpukan pikiran dalam kepala saya yang membuat saya kurang fokus dalam membersamai anak-anak. Tingkat emosi saya bisa dikatakan meningkat dan lebih mudah meletup beberapa hari ini. Dan itu rupanya sangat berpengaruh pada anak-anak. Sepertinya tali penghubung perasaan kita terlalu kuat sehingga tidak tenangnya hati saya juga dirasakan oleh anak-anak. Sebuah jawaban yang saya cari dari anak-anak ternyata justru saya temukan pada diri sendiri.

Astaghfirullah.

Baiklah, untuk family project hari berikutnya let it flow dulu sambil saya menstabilkan hati dan pikiran agar bisa lebih tenang dan fokus dalam membersamai anak-anak.


#harike7 #gamelevel3 #tantangan10hari #kami_bisa #kuliahbunsayiip #kelasbundasayang #institutibuprofesional #iippekalongan #iipsemarang #iipjateng #odopfor99days #odopfor99days2018 #odopday10

No comments:

Post a Comment